Mohon tunggu...
Tania A P
Tania A P Mohon Tunggu... Freelancer - ..

Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pertamina Rombak Direksi Subholding dan Anak Usaha, Apa Dampaknya?

21 Februari 2024   15:22 Diperbarui: 21 Februari 2024   15:29 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara, baru-baru ini mengumumkan perubahan jajaran direksi di enam subholding dan anak usahanya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penyegaran kepemimpinan dan peningkatan kinerja di lingkup Pertamina Group.

Perubahan direksi ini meliputi Pertamina Hulu Energi (PHE), Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina New Renewable Energy (PNRE), Pertamina International Shipping (PIS), Pertamina Training & Consulting (PTC), dan Patra Jasa. 

Menurut Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, perubahan direksi adalah hal yang biasa terjadi dan tidak ada kaitannya dengan isu-isu tertentu. Ia menegaskan bahwa Pertamina tetap berkomitmen untuk melanjutkan transisi menuju energi bersih dan dekarbonisasi, serta mencapai target emisi netral pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Ia juga mengatakan bahwa Pertamina harus terus berinovasi dan beradaptasi lebih fleksibel untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan dan mencapai ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

Lantas, apa dampak dari perombakan direksi ini bagi Pertamina dan industri energi Indonesia?

Dampak Positif

Salah satu dampak positif yang diharapkan dari perubahan direksi ini adalah adanya peningkatan kinerja dan efisiensi di setiap lini bisnis Pertamina. Dengan adanya direksi baru yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang beragam, diharapkan dapat membawa ide-ide segar dan strategi baru untuk mengembangkan bisnis Pertamina.

Selain itu, perubahan direksi ini juga menunjukkan komitmen Pertamina untuk melakukan transformasi bisnis dan organisasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Pertamina ingin menjadi perusahaan energi kelas dunia yang berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Dengan adanya direksi baru yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi, Pertamina dapat meningkatkan kredibilitas dan reputasinya di mata publik, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya. Pertamina juga dapat memperkuat tata kelola perusahaan yang baik dan transparan, serta mencegah praktik-praktik yang merugikan perusahaan.

Dampak Negatif

Di sisi lain, perubahan direksi ini juga berpotensi menimbulkan dampak negatif, terutama dalam jangka pendek. Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah adanya ketidakstabilan dan ketidakpastian di dalam organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun