Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kongres Pemuda dan Masa Depan Indonesia

5 November 2020   09:14 Diperbarui: 5 November 2020   09:33 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hampir seabad kurang delapan tahun konggres pemuda. Dulu mereka mendamba mendirikan negeri yang merdeka. Mereka berasal dari kaum ningrat terpelajar. Persamaan nasib mengantarkan mereka berhimbur dalam konggres pemuda.

Kini setelah sekian puluh tahun merdeka dari kolonialisme tradisional para pemuda masih senang berkumpul. Bahkan massa pemuda sampai jutaan memenuhi Jakarta. Para pemuda menuntut pemerintah dan parlemen membatalkan UU yang katanya sangat pro investasi. 

Memang jiwa jiwa pemuda dipenuhi rasa semangat yang menggelora. Bahkan bisa dikatakan menggelar aksi massa adalah kebutuhan pokok. Memang sejak menganut demokrasi sejak awal merdeka dan pasca 98 para pemuda gemar melakukan aksi massa.

Kegemaran ini adalah sebagai tanda dan bukti demokrasi sedang dan masih berproses di negeri ini. Bahkan ada adagium aku berdemonstrasi maka aku ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun