TEORI MASLOW DALAM PERSPEKTIF PEMELIHARAAN PEGAWAI PADA MSDM
TEORI MASLOW DALAM PERSPEKTIF PEMELIHARAAN PEGAWAI PADA MSDM
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow (1943) memberikan kerangka psikologis yang kaya untuk memahami motivasi manusia. Dalam konteks manajemen sumber daya manusia (MSDM), teori ini dapat diterapkan sebagai pendekatan strategis untuk memelihara pegawai (retention), yaitu menjaga agar staf tetap bertahan, termotivasi, dan produktif dalam jangka panjang. Fungsi pemeliharaan bukan hanya menghindari turnover, tetapi memastikan keterikatan emosional dan aktualisasi potensi pegawai secara menyeluruh.
1. Kebutuhan Fisiologis dan Lingkungan Kerja yang Manusiawi
(Biological and Physiological Needs)
Pada tingkat dasar, pegawai membutuhkan gaji yang layak, fasilitas kerja yang memadai, dan keseimbangan kerja--hidup yang sehat. Apabila kebutuhan ini diabaikan, retensi menjadi mustahil dicapai. Saputri (2018) menunjukkan bahwa insentif finansial berperan krusial dalam mempertahankan tenaga kesehatan.
Implikasi: Human Resources perlu mengelola struktur upah dan tunjangan berbasis standar hidup wilayah operasional
2. Kebutuhan Keamanan dan Kepastian Kerja (Safety Needs)
Pegawai merasa lebih loyal jika diberikan jaminan sosial, kontrak yang jelas, serta perlindungan terhadap tekanan psikologis dan fisik. Arini (2018) membuktikan bahwa lingkungan kerja yang aman berdampak signifikan pada retensi staf perawat. Ketika kebutuhan ini tidak dipenuhi, organisasi cenderung kehilangan tenaga kerja terampil.
Dampaknya: Penerapan sistem kontrak jangka panjang dan jaminan sosial menurunkan risiko turnover.