Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengingat Kembali Jejak Perjumpaan dengan 4 Masjid yang Lekat di Hati

30 April 2020   23:23 Diperbarui: 30 April 2020   23:50 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri suasana shalat berjamaah saat ramadan di masjid Istiqlal tahun 2019

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tak ingin menyia-nyiakan momentum istimewa, saya pun menyempatkan diri untuk shalat taraweh malam pertama di masjid Al Akbar Kota Sorong. Masjid bernuansa hijau ini nyatanya ramai dipadati oleh jamaah shalat yang kebanyakan berasal dari masyarakat perantauan dari Jawa. Umumya mereka adalah warga transmigran Suang sudah puluhan tahun menetap di Sorong, bahkan ada  yang menikah dengan warga asli Papua. Alhasil di Kota Sorong Papua pun shalat taraweh  kala itu serasa sedang berada di Jawa Saja.

3. Masjid Istiqlal Jakarta

Dok.pri suasana shalat berjamaah saat ramadan di masjid Istiqlal tahun 2019
Dok.pri suasana shalat berjamaah saat ramadan di masjid Istiqlal tahun 2019
Setiap Ramadan datang, tak lengkap rasanya jika tidak beribadah di Istiqlal. Begitu hati saya teramat dalam memaknai perjumpaan dengan Istiqlal. Sekitar tahun 2007 menjadi awal bagi saya menjejakkan kaki di masjid yang berada persis di sebrang stasiun commuter Line Juanda ini. 

Dok.pri salah satu sudut masjid istiqlal
Dok.pri salah satu sudut masjid istiqlal
Dok.pri suasana masjid Istiqlal saat Ramadan beberapa tahun lalu
Dok.pri suasana masjid Istiqlal saat Ramadan beberapa tahun lalu
Pengalaman ber-itikaf hampir tiap Ramadan datang, membuat saya menjadikan Istiqlal serasa menjadi bagian dari penghuni rumah Tuhan. Ya,tidak salah jika Istiqlal begitu menjaga ukhuwah islamiah umat muslim yang hadir beribadah di sana.

Masjid kebanggan Indonesia yang dibangun era Soekarno ini mampu menampung ribuan jamaah dari berbagai lapisan masyarakat.

Dok.pri ibadah selama bulan suci Ramadan di Istiqlal.
Dok.pri ibadah selama bulan suci Ramadan di Istiqlal.
 Tak tampak kesenjangan saat beribadah di Istiqlal. Antara yang bekerja kantoran dengan yang pengangguran, antara yang kaya dengan yang sedang atau biasa saja. Bahkan saat buka puasa bersama tiba tak jarangnya mereka dari kalangan berada harus duduk bersama dengan warga yang secara sosial ekonomi apa adanya.

Dok.pri. bertemu 2 wisatawan perempuan dari Amerika di saat bertandang ke Istiqlal.
Dok.pri. bertemu 2 wisatawan perempuan dari Amerika di saat bertandang ke Istiqlal.
Nyatanya, Istiqlal kerap dikunjungi oleh turis mancanegara. Bahkan saya sempat bertemu dengan 2 perempuan asal Amerika  serikat yang khusus bertandang ke Istiqlal pada Ramdan tahun lalu. ,Konon mereka mengagumi nilai arsitektur bangunan masjid yang justru dilahirkan dari tangan seorang non muslim.

Begitulah istiqlal menjadi masjid yang sarat akan nilai toleransi antar umat beragama, antar bangsa. Hingga Gereja Katedral pun menjadi tetangga yang kerap saling menjaga saat ada ibadah di masing-masingnya.

4. Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta

Dok.pri, pintu masuk menuju ruang utama shalat di masjid Gedhe Kauman Yogya
Dok.pri, pintu masuk menuju ruang utama shalat di masjid Gedhe Kauman Yogya
Setiap kali ke Yogyakarta, hampir tiap itu pula saya dengan ringan melangkahkan kaki menjumpai masjid Gedhe Kauman yang letaknya tak jauh dari keraton Yogyakarta. Masjid ini kerap menjadi saksi berpadunya unsur budaya dan religi, khusunya Islam. Sebut saja sekaten, belum lagi saat perayaan gerebeg dari mulai gerebeg Sura, maulid ataupun perayaan hari besar bernuansa tradisi budaya lainnya. 

Salah satu aksara Jawa yang melekat di dinding masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri
Salah satu aksara Jawa yang melekat di dinding masjid Gedhe Kauman Yogya.dokpri
Tak jarang saya mengikuti pengajian yang kerap dilangsungkan di teras atau pendapa masjid. Biasanya selepas shalat Maghrib hingga menjelang shalat Isya pada hari-hari tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun