Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Pengetahuan tentang Obesitas dan Gangguan Penglihatan di Era Digital

15 Oktober 2019   00:35 Diperbarui: 15 Oktober 2019   00:48 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Obesitas? Selain kegemukan, ada hal yang perlu diwaspadai bahwa dalam obesitas terdapat penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energy yang masuk dengan energi yang digunakan  dalam waktu yang lama (sumber WHO 2000).  Obesitas diawali dengan tanda kelebihan berat badan yang dibagi menjadi 2 kategori Yakni obesitas I dan obesitas II. Acuan yang menjadi indikasi seseorang terkena obesitas dapat dilihat dengan menghitung  Index massa tubuh (IMT). asapun IMT bisa dihitung dengan rumus  Berat badan dibagi tinggi badan dikali Tinggi Badan.

sumber poster Kemenkes RI
sumber poster Kemenkes RI
Hasil pengitungan IMT tersebut kemudian menjadi patokan selisih dengan berat badan. Ada beberapa kategori yang bisa memperlihatkan masuk pada kriteri manakah kita?, 
  • Di bawah 18,5 = Berat badan kurang
  • 18,5 -- 22,9 = Berat badan normal
  • 23 -- 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
  • 30 ke atas = obesitas

Dari beberapa hal yang mengakibatkan Obesitas, Gaya hidup merupakan faktor dominan yang terkadang sulit untuk dirubah. Gaya hidup digital salah satu yang ditengarahi menjadi meningkatnya angka penderita obesitas. 

Padahal mencegah dan memerangi obesitas cukup ditangkis dengan hal hal sederhana diantaranya  Pola aktifitas fisik yang rutin minimal 30 menit setiap hri. Menjag pola makan dengan 3J, Jumlah porsi, jenis makanan yang dikonsumsi dan jam/waktu kita menyantap makanan. Ditambha lagi dengan pola istirahat/tidur yang cukup.

dampak-obesitas-5da4ad2a0d823021dc57aa32.jpg
dampak-obesitas-5da4ad2a0d823021dc57aa32.jpg
Berawal dari obesitas, maka ganguan kesehatan lain akan dengan mudah singgah. Salah satunya gangguan penglihatan. Kelebihan kadar gula dalam tubuh menjadi salah satu pemicu gangguan penglihatan mata. Meskipun ada beberapa gangguan mata lain berupa  Rabun Jauh, rabun dekat, atyupun silindris. Bagi sebagian yang telah berusia lanjut, pada umumnya katarak akan menghampiri.

Dan lagi-lagi dunia digital menjadi slah satu pemicu ganguan penglihatan. Bagaimana tidak? sehari-hari , tiap jam , tiap menit bhkan tiap detik mata kita dipaksa untuk terus melihat layar ponsel. Bahkan banyak diantara kita yang kurang begitu memahami  cara mencegah gangguan penglihatan yang antara lain tidak membaca/melihat layar ponsel terlalu dekat; Membaca/menggunakan ponsel sebaiknya ditempat yang terang/cukup pencahayaan; tidak dianjurkan membaca/bermain ponsel dengan posisi tiduran;  Hindari mata kita terpapar aktifitas gadget terlalu lama, lakukan gerakan/aktifitas yang membuat mata menjadi kuat dan elastis dan yang terpenting adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin A dengan asupan gizi lain secara seimbang. Hindari pula asap rokok cukup dalam beristirahat.

dok. poster Kemenkes RI
dok. poster Kemenkes RI
Nah, semoga kesehatan menjadi hal prioritas dlam hidup kita yang harus senantiasa dijaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun