Mohon tunggu...
Tamam Hakim
Tamam Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 24107030123

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dari Pandemi hingga Kini, Toko Sahabat Jadi Penjaga Kebutuhan Warga

11 Juni 2025   00:37 Diperbarui: 11 Juni 2025   00:37 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko Sahabat (Dokumentasi Pribadi)

Di tengah permukiman warga yang tenang di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, berdiri sebuah toko kelontong yang sejak 2021 menjadi andalan warga sekitar: Toko Sahabat. Usaha ini bergerak di bidang perdagangan sembako dan berbagai kebutuhan sehari-hari. Mulai dari beras, gula, kopi, rokok, hingga deterjen dan sampo tersedia lengkap di toko ini.

"Usaha ini dimulai pertengahan 2021, waktu itu saya masih SMA kelas 1," ujar Nafed Adrian, atau yang akrab disapa Ajay, pengelola Toko Sahabat.

Toko Sahabat sebenarnya merupakan usaha keluarga, namun Ajay sejak awal turut aktif menjaga toko, terutama di waktu luang sepulang kuliah. Saat ini ia tengah menempuh pendidikan S1, dan tetap meluangkan waktu untuk membantu toko yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya.

Saya (kiri) bersama Ajay (kanan). (Dok. Pribadi)
Saya (kiri) bersama Ajay (kanan). (Dok. Pribadi)

Usaha Perorangan dengan Komitmen Kolektif

Walau berasal dari inisiatif keluarga, usaha ini dijalankan secara perorangan dalam aktivitas hariannya. Ajay menjadi ujung tombak yang mengatur stok barang, melayani pembeli, hingga menyusun strategi penjualan. Ia menyebut, "Yang menantang itu harga sembako yang tidak stabil. Sulit menentukan harga jual yang tidak merugikan tapi tetap terjangkau."

Fluktuasi harga menjadi tantangan utama, selain itu, berkurangnya daya beli masyarakat di masa-masa tertentu juga kerap memengaruhi omzet harian. Namun, Ajay dan keluarganya bersyukur, Toko Sahabat belum pernah mengalami kemunduran atau nyaris tutup.

"Alhamdulillah enggak pernah hampir tutup. Lingkungan di sini saling dukung, jadi kami selalu ada pembeli setiap hari."

Strategi Bertahan dan Dampak Sosial

Saat pandemi, Toko Sahabat menyesuaikan diri dengan cepat. Mereka menambah stok masker, hand sanitizer, dan kebutuhan pokok lainnya yang banyak dicari warga. Respons masyarakat pun sangat positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun