Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... Dosen - Nikmati tiap jengkal di mana kakimu berpijak, karena di atasnya ada langit yang harus engkau junjung

Nikmati tiap jengkal di mana kakimu berpijak, karena di atasnya ada langit yang harus engkau junjung

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mahfud MD Tegas Berintegritas

26 September 2023   14:37 Diperbarui: 26 September 2023   15:00 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moh Mafud MD Dokpri

KALTIM,-Mohammad Mahfud lahir dan bertumbuh di Omben, Sampang, Madura tepatnya pada tanggal 13 Mei 1957 dari bapak bernama Mahmodin dan ibu Siti Chadidjah. Inisial MD di belakang nama Mohammad Mahfud adalah inisiatif dari salah satu gurunya semasa mengenyam pendidikan di Pendidikan Guru Agama (PGA). Ceritanya ada beberapa siswa di PGA tersebut yang memiliki nama mirip dan sang guru berinisatif untuk membubuhkan nama sang ayah di belakang nama masing masing siswa agar mudah diidentifikasi. Maka saat itu jadilah Mohammad Mahfud Mahmodin, namun karena nama tersebut dianggap kurang beken di masanya maka narasi Mahmodin berubah jadi MD. Berselang di tahun berikutnya lantaran sudah masyhur dengan inisial MD di setiap ijazah ditiap jenjang pendidikan hingga level doktor (S3) nama yang ditulis yakni Moh. Mamfud MD bahkan tertulis di tiap Surat Keterangan kepegawaian dan jabatannya seperti di SK Guru Besar dan Keputusan Presiden sebagai Menteri dan Agggota DPR hingga Mahkamah Konstitusi.

Mahfud MD merupakan anak ke empat dari tujuh bersaudara dan hampir seluruhnya bekerja sebagai pegawai negeri baik itu sebagai guru, dosen dan pegawai di kantor departemen di berbagai instansi pemerintah.

Dari latarbelakang keluarga, Mahfud MD tergolong berasal dari keluarga yang sederhana. Bapaknya memang merupakan pegawai negeri golongan II namun ikhtiar kerja keras dan kerja tuntas yang dipegang teguhnya mampu menghantarkan putra-putrinya untuk mengenyam pendidikan dengan baik dan diperhitungkan masyarakat. Demi melihat putra putrinya mendapatkan pendidikan yang laik dan baik bapak dari Mahfud MD memilih untuk mencukupi kebutuhan pendidikan keluarganya dengan bertani tembakau di musim kemarau.  

Mahfud MD kecil bersama seluruh saudaranya kerap dinasihati oleh bapaknya bahwa mereka harus meniru falsafah dari Nabi Sulaiman yakni jalan ilmu. Sebagaimana diketahui Nabi Sulaiman merupakan nabi yang pernah ditawari oleh Allah SWT untuk memilih antara harta, tahta, wanita dan ilmu. Atas tawaran tersebut Nabi Sulaiman memilih jalan ilmu. Ia meminta agar diberikan ilmu yang banyak dan barokah.

Nasihat dan falsafah serta jalan ilmu dipilih Mahfud MD sebagai jalan pengabdiannya kepada orang tua. Selanjutnya Mahfud MD memulai pendidikannya dari surau kecil dan madarasah diniyah di desa Waru, Pamekasan. Pembelajaran Agama Islam ia peroleh di madrasah tersebut. Untuk memperdalam ilmu agama sebagaimana tradisi di Madura, maka  Mahfud MD pergi menuntut ilmu di sebuah pesantren di desa Tagangser Laok bernama Somber Lagah. Semasa di pesantren ini menjadi pondasi ilmu keagamaan yang mendasari sepak terjang perjalanan seorang Mahfud MD.

Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama 4 tahun dan dilanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN). Selepas itu Mahfud MD melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) sekaligus di Fakultas Sastra dan Budaya di UGM Jurusan Sastra Arab. Selanjutnya Pascasarjana S2 UGM dalam bidang studi Ilmu Politik dan Program pascasarjana S3 studi Ilmu Hukum Tata Negara di almamater yang sama.

Semasa menjadi mahasiswa Mahfud MD tergolong aktivis yang mumpuni baik itu di Senat Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa, tidak hanya itu Mahfud MD juga merupakan aktivis pers mahasiswa di Lembaga Pers Mahasiswa.

Secara organisasi, Mahfud MD terlihat banyak aktif pada berbagai organisasi yang linier dengan latar belakang pendidikannya. Seperti Ketua Umum Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) se Jawa Tegah dan DIY, Wakil Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat BKS-PTIS, salah satu ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Hukum Tata Negara se Indonesia dan pernah memimpin LSM Parliament Watch Indonesia DIY, Ketua Ikatan Keluarga Alumni UII, Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ISNU.

Momentum jabatan gugu besar sebagai professor dalam ilmu politik hukum diperoleh Mahfud MD sebagai buah dari jalan ilmu yang dipilihnya. Mahfud MD merupakan Guru Besar Ilmu Politik Hukum pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sebagai seorang akademisi sejati, Mahfud MD mampu mengaplikasikan Tridharma Perguruan Tinggi dengan baik.

Karir Mahfud MD paripurna pasca dipilih dan diangkat oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai menteri. Padahal tidak ada komunikasi intens dengan Gus Dus dalam kurun 16 tahun sebelum dirinya diangkat sebagai menteri. Mahfud MD merupakan sosok pengagum karakter pemikiran Gus Dur. Tidak satupun gagasan, ulasan dan buah pikir Gus Dur yang tersebar di laman berita nasional tidak dibacanya. Hingga saat ini, Mahfud MD yakin bahwa Gus Dur merupakan pejuang demokrasi dan tokoh Islam Inklusif dan moderat serta mandiri dalam mengabadikan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun