Tambakreja, Cilacap (16/07/2020) -- Semenjak ditetapkannya Adaptasi Kebiasaan Baru atau yang disingkat AKB, banyak masyarakat yang sudah melakukan aktivitas diluar rumah seperti berbelanja kebutuhan, bekerja, atau sekedar makan diluar bersama-sama.
Adaptasi kebiasaan baru merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbeda dengan sebelumnya.
Tujuan dari AKB ini ialah agara masyarakat tetap bisa bekerja, belajar dan beraktivitas dengan produktif namun aman dari Covid19 di masa pandemi ini. Namun, pada fakta di lapangannya, selama kurang lebih 5 bulan lamanya kita berada di pandemi Covid19 ini, banyak masyarakat yang mengabaikan tentang protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, tidak berjaga jarak, dan tidak rajin mencuci tangan.
Dengan sikap masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan ini, tentunya situasi seperti ini memprihatinkan. Jika situasi seperti ini berjalan secara terus menerus, maka risiko menyebarnya virus Covid19 ini akan semakin besar.
Apabila masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan ketika berada diluar rumah, maka ini dapat membahayakan bagi orang-orang sekitar. Karena kita tidak tahu virus Covid19 ini ada dimana.
Pada masa Pandemi Covid19 ini, banyak sektor yang terdampak. Salah satu yang paling terdampak yaitu sektor perekonomian. Banyak bisnis masyarakat yang mengalami penurunan penjualan yang drastis akibat Pandemi Covid19. Ini disebabkan banyak masyarakat yang masih enggan untuk keluar rumah karena takut akan Covid19 ini.
Dengan penurunan penjualan yang drastis ini dapat mengakibatkan bisnis merugi. Pada fakta di lapangan, tentu dengan adanya pandemi ini sangat berdampak bagi bisnis UMKM mereka. Masyarakat yang memiliki bisnis UMKM di wilayah Tambakreja mengalami penurunan penjualan dan merasa khawatir jika pandemi ini berjalan terus menerus maka bisnis UMKM mereka akan mengalami kerugian bahkan bangkrut.
Karena pandemi Covid19 ini tidak tahu akan berakhir kapan, maka perlu ada pengembangan bisnis lebih lanjut agar bisnis tetap berjalan di masa pandemi ini. Namun, tidak semua masyarakat yang memahami dengan adanya perkembangan teknologi yang ada. Tidak semua masyarakat paham akan berbisnis di media digital.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perkembangan teknologi ini, mendorong salah satu mahasiswa UNDIP, Talitha Sacharisa Maretadriana (FISIP 2017), untuk melakukan pemebrdayaan masyarakat terkait dengan "Pengembengan Bisnis Melalui Media Digital di Era New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru" sebagai salah satu program KKN mandirinya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Tambakreja, Cilacap yang disertai dengan pembagian poster. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan door to door karena sesuai dengan anjuran dari Bupati Cilacap bahwa dilarang untuk berkerumun dan tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan agar mayarakat lebih memahami tentang berbisnis di media digital dan diharapkan dapat Meningkatkan penjualan dengan berbisnis melalui media digital ini.
