Mohon tunggu...
Tali Literasi
Tali Literasi Mohon Tunggu... Berkarya untuk Bangsa

Link TaliLiterasi di kompasiana merupakan laman untuk berkabar positif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Komitmen Pemdes Wonokerso Pakisaji Cegah Gizi Buruk dan Stunting di Desa

24 Mei 2025   22:49 Diperbarui: 24 Mei 2025   22:49 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggelar kegiatan Rembug Stunting di Balai Desa setempat (foto; istimewa)

MALANG (Pakisaji)---Pemerintah Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggelar kegiatan Rembug Stunting di Balai Desa setempat, Kamis (22/5/2025). Kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan desa dalam rangka mengevaluasi hasil Bulan Timbang Februari yang membahas permasalahan stunting dan menyusun usulan kegiatan percepatan penurunan angka stunting untuk diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) tahun berjalan.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Camat Pakisaji yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, Deny Capariyanto, SE., M.Si.,: Kasi PPM Kecamatan Pakisaji Agus Sugiono, SE., MM, perwakilan Puskesmas Pakisaji yang juga Ahli Gizi, Narwati, tokoh masyarakat dan kader-kader kesehatan desa.

Kepala Desa Wonokerso, Nariadi, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya perhatian desa terhadap kualitas generasi penerus bangsa.

"Melalui Rembug Stunting ini, kita berharap bisa mencegah kelahiran bayi dengan kondisi gizi buruk dan mencegah ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Ini adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Nariadi.

Senada dengan hal itu, Sekcam Deny Capariyanto menekankan pentingnya sinergi antar unsur desa. Ia mengingatkan bahwa kendati kader kesehatan seperti KPM, Kader Posyandu, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) berada di garis depan, namun seluruh elemen desa wajib turut serta berkontribusi dalam penanganan stunting.

Sementara itu, Ahli Gizi dari Puskesmas Pakisaji, Narwati, dalam paparannya menegaskan pentingnya pemenuhan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan balita. "Protein hewani harus benar-benar menjadi perhatian dalam penyusunan menu makan. Gizi seimbang, terutama dari sumber protein, sangat menentukan tumbuh kembang anak," ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, Pendamping Desa Kecamatan Pakisaji, Khoirul Anwar, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting bagi Wonokerso, bahkan menjadi yang pertama melaksanakan Rembug Stunting di tingkat Kecamatan Pakisaji.

"Harapannya, Wonokerso bisa menjadi contoh bagi 11 desa lain di kecamatan ini. Yang terpenting, setiap usulan yang muncul hari ini harus dicatat secara lengkap dalam notulensi dan Berita Acara. Ini akan menjadi bukti pelaksanaan sesuai petunjuk teknis dan bahan bagi penyusunan RKPDesa," kata Anwar.

Hasil dari Rembug Stunting ini nantinya akan dituangkan dalam dokumen resmi berupa notulensi dan Berita Acara, yang memuat poin-poin usulan kegiatan prioritas di bidang kesehatan. Dokumen ini akan menjadi dasar dalam proses perencanaan dan penganggaran kegiatan desa ke depan, terutama yang berfokus pada percepatan penurunan stunting.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lintas sektor, Desa Wonokerso menegaskan komitmennya menjadi desa sehat dan bebas stunting di masa mendatang.

Sebagai informasi, rembug stunting adalah sebuah kegiatan musyawarah atau pertemuan yang dilakukan di tingkat desa untuk membahas dan menetapkan komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak). Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun