Siang ini selepas shalat Jumat, saya berjalan-jalan di Kawasan Hasanuddin Kota Denpasar. Ini adalah kawasan yang terkenal sebagai kawasan toko emas. Bila melintasi jalan ini, kita bakal menemui para pengepul emas jalanan yang duduk di pinggir jalan. Posisi mereka tidak hanya duduk di depan emper toko emas saja, namun juga tempat lain, seperti dekat jembatan hasanudin, trotoar Diponegoro - Hasanudin, juga depan masjid Ukhuwah Jalan Sulawesi Denpasar. Mudah mengenali ciri-ciri mereka. Biasanya mereka menyapa kita," Mau jual emas, Pak?". Dari sapaan ini saja kita langsung paham, mereka adalah orang yang mengais rezeki dengan cara membeli emas dari orang yang butuh uang cepat, tanpa prosedur berbelit-belit. Salah satu pengepul emas yang saya kenal adalah Pak Bahri (41 th), asal Pasuruan Jawa Timur, yang sudah puluhan tahun menekuni pekerjaan ini. Beruntung Pak Bahri mau bercerita banyak pada saya. Dari sejarah kerja pengepul , cara kerja mereka, alat-alat yang dipakai sampai penghasilan dari usaha ini. [caption id="attachment_169974" align="aligncenter" width="640" caption="Pak Bahri, yang low profile , penghasilan 7 juta rupiah sebulan"][/caption] Bertutur sejarah, Pak Bahri menekuni pekerjaan ini karena diajak salah seorang kerabatnya yang sudah duluan menekuni. Awalnya Pak Bahri kurang menyukai. Alasannya, karena kerjaannya duduk dan tidak menentu. Tapi lama-kelamaan, Bahri merasakan nikmatnya bekerja sebagai pengepul. Selain, laba bersih yang lumayan didapat dan bisa menafkahi keluarga. Bahri bisa mendapat kolega dan teman kerja serta pelanggan yang setia. Bahkan ada pelanggan yang sudah menganggap Bahri seperti keluarga sendiri. Sang pelanggan sewaktu-waktu bisa menelpon Bahri, malam sekalipun, saat butuh uang mendadak. Jadilah tercipta sebuah hubungan bisnis yang cukup erat. Cara kerja Pak Bahri cukup sederhana. Terima barang (emas), ditimbang berat, diuji kemurniannya, ditaksir dan langsung bayar pada pelanggan. Mirip toko emas. Bedanya dengan toko emas adalah hasil akhir dan harga jualnya. Alat yang dipakai adalah : 1. Timbangan mini digital yang berbentuk mirip kalkulator atau handphone. Dengan alat ini, Pak Bahri bisa mengetahui berat emas yang akan ditaksir. Kisarannya hanya untuk gram.



Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI