Mohon tunggu...
tajak rimba
tajak rimba Mohon Tunggu... -

saya seorang petani

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menjawab Soal

26 Januari 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

kalimat pertama dan sangat utama dan ditulis dengan hurup yag tebal sebagai sebuh pemberitahuan,sebagi pembuka ketika kita menerima lembar soal esai dari guru saat kita sekolah dulu adalah "jawablah pertannyaan  dibawah berikut ini dengan singkat".

Aku pernah protes didalam hati, atau mungkin pernah juga sedikit curhat dengan teman aku mungkin ssudah lupa .kenapa tidak ditulis saja ."Jawablah pertanyaan pertanyan yang dengan susasah payah dan berhari-hari, kami para dewan guru membuatnya.Jawablah pertanyaan tersebut dengan tepat setepat-tepatnya dan tepat sasaran,agar fokos pada topik yang kami pertanyakan. Singkat sesingkat- singkatnya,agar mata kami yang telah membuat soal tersebut tidak perih untuk membaca dan memahami jawaban kalian ,hai para siswa,karena pabila tidak singkat kalian menjawabnya kepala kami sering pusing untuk membaca dan memahami tulisan kalian .karen tulisan kalian hai para siswa seperti cacing yang telah dicencang serribu, yang ketika membacanya saja kami kesulitan.Apa lagi  jika kami para dewan guru harus memahaminya.Oleh maka itu, jawablah pertanyaan tersebut dengat singkat , padat ,dan mudah untuk dipahami.Agar kalian semua mendapat nilai sempurna.

Ketika itu teman- teman saya cepat sekali menjawab soal -soal esai yang diberikan guru.Bahkan mereka hanya menghabiskan waktu kurang lebih seperempat dari sepenuhnya waktu yang diberika untuk menjawab saol soal esai tersebut.Sekilas saya lihat mereka sangat mudah memahami instroksi dari kalimat pembuka dari soal soal esai tersebut.Itu kelihatan dari tidak banyaknya tulisan -tulisan yang ada dilembar jawaban mereka.Mereka benar- benar memahami instruksi dari kalimat jawablah pertanyaan berikut dengan singkat.

Mungkin bagi teman- teman saya, mereka sudah sangat bisa dan sangat mahir daalam menyingkat kalimat .Sehingga untuk satu pertanyaan, jawabannya mungkin diupayakan mereka dengan cukup menulis beberapa kata saja .Atau mungkin jika bisa satu kata saja .Singkat padat ,berisi dan sangat sangat tepat sasaran.

Itu bagi teman saya yag begitu mudah menjawab soal esai denga singkat, yang sesuai dengan instruksi kalimat pembuka lembar soal.Tapi ketentuan itu tidak berlaku bagi saya . Saya benar -benar sangat kesulitan untuk menjawab soal -soal esai dengan singkat.Ketika teman -teman hampir menghabiskan semua soal aku masih asik berkutat dengan satu jawaban .Aku benar- benar kesulitan menyingkat kalimat- kalimat dari ide yang ada dikepalaku. kalimat -kalimat itu kurasakan berdesakan  untuk keluar, seakan -akan memaksa aku untuk menulis semua ide -ide yang ada dikepalaku.

Jadilah, yang ketika teman -teman hampir menyelesaikan soal -soal aku masih berkutat dengan satu jawaban yang sangat panjang, dan dipenuhi coretan.Karena setelah aku menulis beberapa kalimat yang berlumpatan aku merasa kalimat tersebut sangat janggal untuk di tuliskan.Ketika lembar jawaban teman bersih dari coretan maka aku selalu saja minta kertas tambahan untuk menulis jawaban.Itu pun kertas jawaban akan selalu dipenuhi tanda panah,atau tulisan bersambung kehalaman sebelah, atau sambungan dari jawaban no 1 hasil dari koreksi jawaban sebelumnya.

Dan juga sudah menjadi kebiasaan ketika ulangan adalah sudah menjadi pemandangan aku yang paling akhir mengumpulkan tugas ulangan. Dan aku akan melihat guru petugas jaga akan sering mendekatiku melihat hasil jawabanku.

Meski seburuk apapun kelihatannya ketika aku menjawab soal -soal esai, aku tak pernah mau mencoba dan berusha untuk menyingkat dan memadatkan hasil jawabanku. Karena ketika aku menjawab soal- soal esai aku menjadi asyik dengan duniaku. Tak perduli dengan tinggalnya aku sendirian mengerjakan soal. dan aku benar benar tersadar ketika loneng berbunyi tanda waktunya sudah habis.

Bukankah dengan jawaban ku yang sangat panjang, guru yang memeriksa  jawabanku juga tidak hanya menyuruh para siswa membaca buku tapi dengan membaca jawaban ku yang sangat panjang .Juga mencontohkan bahwa guru juga senang membaca.bukankah dengan membaca tulisan siswa didiknya guru dapat mengetahui sampai dimana daya imagi seorang siswa. sampai sejauh mana daya nalar seorang siawa.

Bagaimana dengan kalian ketika menjwab soal soal esai apakah seperti aku, atau hanya menjawab dengan beberapa kata atau cukup satu kata saja . Bagai mana jika pertanyaan nya seperti ini, siapakah penemu benua amerika.Mungkin jawabannya cukup satu kata collombos dewan guru pun akan membenarkannya.

Tapi aku tidak. perlu 2 halaman polio untuk menjawabnya .Bagaimana dengan kalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun