Kapitalisme ekstraktif di Toba lewat TPL hadir dengan janji pembangunan, tapi meninggalkan jejak awal penderitaan masyarakat adat Toba.
Di Wamena, pagi bukan sekadar cahaya,Ia datang bersama suara tifa dari honai tua,Asap dapur naik pelan dari tungku batu,Menemani cerita nenek tentang
Bandung, Giddens, juggernaut, sawah, banjir, persoalan kota
Bersama dengan beberapa tetangga, Tegar bertukar pikiran bagaimana menyikapi permasalah yang terjadi di desa mereka. Karena akses ke hutan terbata
Apakah masyarakat adat di Merauke mampu mempertahankan hak ulayat tanah leluhur mereka?
Tak perlu keliling dunia jika di sini di tanah kelahiranku sudah begitu indah