Artikel ini mengulas tentang pentingnya literasi bagi semua entitas masyarakat, yang beberapa isinya merupakah hasil refleksi kenduri buku.
Puisi tentang sepertiga malam. Malam semakin gelap. Namun, sukma ini enggan terlelap
Moral dan integritas kaum terdidik sedang rusak, mengundang sekelebat tanya di relung jiwa
Tangisku pecah berderai Melerai rindu yang tak pernah pupus
cerita tentang perenungan dan memunculkan ikhtiar syukur yang dapat menyejukkan Kalbu
Tentang hidup yang selalu diselimuti gelisah Tampak gelap gulita Meskipun sang mentari tak pernah berhenti bersinar
Keesokan harinya aku masih melihat bekas memar di pipi Sukma."Masih sakit?" tanyaku di pagi hari ketika memasuki ruang kelas.
Sepanjang perjalanan di mobil mamaku diam saja tanpa ada sepatah kata yang terlontar. Begitu pula aku
dokpriPada senja yang sunyiDi lereng bukit hijauSyair merdu bergemaIrama tanpa kataSukma tersentakSudah terlalu jauh melangkahAdakah rasa syukur?Sebab
Puisi yang berisi pesan perlunya kritik agar berbenah diri
Puisi tentang Negeri Katulistiwa yang menyimpan banyak keindahan
Lima nyawa menyatu di dasar Samudra Atlantik bersama Titanic
Air mata boleh mengalir membanjiri tanah gersang. Tetapi, semangat meraih cita-cita tidaklah pudar
hari-hari kurus, hutan meranggas, angin berhembus sesak, paru-parunya telah rusak
Pembentukan IKA SUKMA sebagai kebermanfaatan tidak menjadi hal yang tuntas tapi bisa menjadi hal yang berdampak luas.
Periksa diriSenja mengusik sukma yang galauTerngiang bisikan lembut dari dalam diri
Puisi yang berisi tentang kesedihan mengenang mantan kekasih
Ramadhan dengan segala pernak perniknya selalu menghadirkan diksi tersendiri yang pantas dinikmati ketika berbuka dan sahur.
Sesulit apapun keadaan yang dialami tetaplah memohon kepada Allah SWT untuk diberikan pertolongan dan kekuatan.