Di siniAdakah yang abadi?Di relung sukmaTerngiang kerasSementara!!!Di siniMengapa hati tertambat?
Puisi "Kubela Sukma Terkulai Lemah" karya pada tahun 2021
Perlukah tanya dijawab?Atau cukuplah dirasa sajaSaat tiba nanti menjadi kenanganPenghias jiwa dengan sejuta rasa
Sukmaku menari diiringi alunan alam, Menembus batas raga, menuju alam baka.
jangan menghitung seberapa banyak kebaikan telah diberikan, hitunglah seberapa banyak waktu dan kesempatan hilang tanpa perbuatan baik
dokpriSiapakah aku?Melihat tapi sukma membekuMendengar tapi hati tak tergerakMerasakan tapi tangan tak terulurMengecap tapi suara lantang
Puisi ld: Dengan riang Menyambut fajar esok hari Berlari
Berkorban untuk orang lain tak semudah kata terlontar
Samudera tak selamanya bergelora, langit tak selalu gelap
Sukma, engkaulah cahaya yang menerangi jiwa manusia
Memeluk yang paling miskin dan terbuang Membawa pembebasan bagi yang tertindas Menjadi rumah kasih bagi segenap makhluk
Mencari jalan dalam goa memanglah sangat sulit, kegelapan membawa kita kedalam arus rintang
Artikel ini mengulas tentang pentingnya literasi bagi semua entitas masyarakat, yang beberapa isinya merupakah hasil refleksi kenduri buku.
Puisi tentang sepertiga malam. Malam semakin gelap. Namun, sukma ini enggan terlelap
Moral dan integritas kaum terdidik sedang rusak, mengundang sekelebat tanya di relung jiwa
Tangisku pecah berderai Melerai rindu yang tak pernah pupus
cerita tentang perenungan dan memunculkan ikhtiar syukur yang dapat menyejukkan Kalbu
Tentang hidup yang selalu diselimuti gelisah Tampak gelap gulita Meskipun sang mentari tak pernah berhenti bersinar
Keesokan harinya aku masih melihat bekas memar di pipi Sukma."Masih sakit?" tanyaku di pagi hari ketika memasuki ruang kelas.
Sepanjang perjalanan di mobil mamaku diam saja tanpa ada sepatah kata yang terlontar. Begitu pula aku