Puisi keempat dari sembilan rincian judul puisi tentang Masa Depan, khususnya tentang Menghitung Sisa Masa Depan Kita. Semoga bermanfaat.
Pengalaman Basah Kuyup Saat Bertemu Arca Siwa di Prambanan Yogyakarta
Sampah menjadi permasalahan besar yang belum terselesaikan hingga saat ini. Banyaknya sampah yang dimana-mana yang belum terorganisir dengan baik.
Sisa-Sisa Asa di Tengah Kabut Doa
museum 'sisa hartaku' yang mengartikan sisa sisa barang berharga milik warga yang masih tersisa walaupun sudah terkena erupsi gunung merapi.
Bersyukurlah hari ini bisa kita lalui menyongsonh hari esok
Ketika sisa waktumu sisa nafasmu ingatlah berdoa selalu
Derap langkah lelah letih rasaNamun ada tugas dipintaTetap hadir walau tidak enak rasaObatpun dibawa berkelanaMenunggu sisa semangat yang ada
Kini sisa amukan gunung merapi sebagian tersimpan di museum yang diberi nama Museum Sisa Hartaku The House of Memory)
membuat pupuk kompos sendiri dari sisa bahan makanan di rumah
Kefanaan merayap sepanjang malam, berpegangan pada sisa-sisa ranting yang hampir patah
Akhirnya kau merekah, asa baru tercipta melawan ketakutan.
Hujan dini hari melukis kisah tentang seorang lelaki yang turun dari awan yang ritmis
Mengubah Perilaku Konsumsi untuk Mengurangi Sisa Makanan Guna Mendukung SDGs
Efisiensi Produksi dan Konsumsi Melalui Pengurangan Sisa Makanan Guna Mendukung SDGs Pilar ke-12
Tim Dosen Mikrobiologi Akademi Farmasi Surabaya mengajak lansia untuk berdaya di usia senja melalui pembuatan pupuk organik
Memanfaatkan proses daur ulang menjadi kerajinan tangan yang akan sangat bernilai jika kita jual kembali.
Mimpi itu ada dan harus di wujudkan
Museum Mini Sisa Hartaku, Mengenang Peninggalan Erupsi Merapi 2010