Kelinci pun keluar dari bawah kasur dan berterima kasih kepada pelanduk. “Terima kasih ya pelanduk atas kebaikanmu.”
Dunia sedang mencari harmoni baru. Dan siapa tahu, simfoni itu bisa dimulai dari sini—dari rumah kita, dari ASEAN.
Dua gajah bertarung, pelanduk tak lagi jadi korban. ASEAN unjuk gigi di celah ketegangan, membangun simfoni sendiri dalam pusaran geoekonomi global.
Sebuah puisi tentang pilihan-pilihan, dikemas dalam cerita langkah permainan catur. Skak!
Semenjak kejadian kambing hilang tak tentu rimba meski di tengah rimba, keadaan senyap di dalam rimba negeri binatang menandakan bahwa kasak-kusuk ket
Gajah sama gajah bertarung, pelanduk mati di tengahnya. Begitulah ungkapan pas untuk melukiskan kondisi Indonesia saat ini. Peristiwa tanjung priok ke
![[3] Sugar Coating yang Merusak Pengembangan Kompetensi dan Sistem Merit di Tempat Kerja](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
