Wajah mungil itu membuatku tersenyum sendiri. Senyum manisnya, semanis senyum ibunya. Aku betah bersamanya hari itu.
Kumencintai karena kelembutan senyummu Yang mampu menerangi kegelapan hatiku.
Otakku terasa berat, bagai batu yang menindih, penuh dengan pikiran, yang tak henti berputar.
Melawan takdir adalah suatu hal yang mustahil kita bisa menang
Sulit untukku tatkala bersabar sepertimu,rasa hasratku semakin menggebu gebu seperti dikala diriku menahan hawa nafsu.
BACA PUISI INI AGAR KAMU TIDAK TERJERUMUS KESESATAN ABADI
Senyuman akan sangat terasa di hati seseorang di kala perpisahan tiba
Aku sangat menyukai hujan, Hujan merupakan berkah dari Tuhan penguasa alam
Terima kasih untuk semua. Bahkan nanti di kala aku tak bisa mengatakannya lagi, aku sudah mengalirkan rasa sukacitaku saat bersama dia yang tercipta
Cukup hatiku saja yang nelangsa, karena kamu membuatku patah
Pada akhirnya, aku menyadari bahwa mungkin temanku memiliki caranya sendiri dalam menerima pemberian. Meskipun ada kebingungan di awal
Bukan asaku yang kian memudar namun jiwa yang sudah jauh terlelap
Bagaikan sihir, perkataanmu membuatku sadar akan sikapku.
Apakah aku melanggar peraturan? Maafkan diriku yang jatuh hati padamu
Dalam keheningan malam yang sunyi, rasa yang meronta-ronta di dalam jiwaku. Aku merindukanmu, meskipun tak bisa kuungkapkan.
Biarkan aku menutup ini dengan mengatakan...aku pernah sangat mencintaimu dan waktu pada saat itu.
Sudah Bolehkah Aku Bilang Rindu?Setiap kali,setiap hari dan kadang setiap saat hanya engkau yang aku pikirkan dan aku rindukan
Di malam yang sunyi, di tempat tidurku, Aku berbaring, menatap langit, Mencoba untuk tidur, tapi tak kunjung datang,
Kidungku Dalam Perjalanan Cinta Menambah Cerita dalam hidupku dan semakin menjadi alunan rangkaian kata puitis yang menggairahkan relung jiwa