Mojokerto – Sebuah karya besar berjudul “Padma Sang Kala” (2025), akrilik dan cat minyak di atas kanvas berukuran 91 x 91 cm
“Sekarang buka apa-apa harus direkam. Tapi sejak dulu kita sudah punya tradisi unbo“Sekarang buka apa-apa harus direkam. Tapi sejak dulu kita sudah pu
Mafrukan Ali, kembali mengangkat tema keseharian penuh makna lewat karya terbarunya berjudul “Dapur Kenangan”.
Komunitas ini menunjukkan bahwa seni bukan barang mahal yang hanya dinikmati di galeri mewah. Lukisan menjadi jendela jiwa masyarakat.
Mafrukan Ali dikenal punya karakter, setua pada identitas visual lokal. Ia kerap menjadikan benda-benda keseharian sebagai metafora kenangan.
M Basuni pelukis Mojokerto. Ingin ngobrol, datang langsung ke area Pasar Seni Mojokerto. Kumpulnya Komunitas Pelukus Pasar Seni Mojokerto Raya.
Selain bernilai finansial dan historis, lukisan Mafrukan Ali juga memberi ketenangan psikologis. Komposisi yang lembut, obyek tradisional.
Galeri bukan hanya soal tempat, tapi bukti bahwa kota Mojokerto ini punya kepedulian terhadap kreatifitas warganya.
Melukis bukan karena fasilitas tapi panggilan batin. Galeri bukan hanya tempat pajang lukisan, tapi simbol bahwa kota peduli dengan budaya visual.
Seniman Mojokerto mendambahkan galeri seni yang represeratif di kota Mojokerto. Semoga kota Mojokerto membangun galeri seni.
Supoyo, pelukis mojokerto. Supoyo tergabung dalam komunitas pelukis pasar seni mojokerto raya. Pasar seni mojokerto
Heru Jetis pelukis penggemar es tebu. Heru Jetis pelukis yang tergabung dalam komunitas pelukis pasar seni mojokerto raya. Pelukis Mojokerto raya.
....di tengah kesunyian rest area gunung gedangan, hadir, sekelompok orang yang tidak hanya mengkritik. Mereka hadir untuk memberikan solusi.
Pemkot Mojokerto memberikan perhatian terhadap seniman , terutama seniman lukis yang tergabung dalam komunitas pelukis pasar seni Mojokerto
Komunitas Pasar Seni Mojokerto, berpartisipasi di gelaran pameran dan ots di Mahavihara, Trowulan, Mojokerto.
Catatan dari pameran lukisan oleh komunitas seni lukis Mojokerto raya. Pameran boleh selesai namun nyawa seni terus hidup.
Tujuh pelukis pasar seni mojokerto raya ikut partisipasi dalam pameran dan ots bersama 25 pelukis mojokerto. Di Maha Vihara Mojokerto.
Jin penunggu pasar seni mojokerto. Jin penunggu gorong-gorong pasar seni mojokerto.
Ngobrol dengan mas Agus Koecink, menjelang pembukaan pameran komunitas pelukis mojokerto raya di galeri merah putih surabaya
Pameran lukisan di galeri merah putih surabaya. Komunitas pelukis pasar seni mojokerto raya