Kisah Omjay kali ini tentang menulis saja dahulu dan honor menulis akan datang kemudian. Lalu perhatikan apa yg terjadi. Akan banyak orang membacanya.
Lihatlah cermin yang memantulkan wajah setiap orang tanpa memihak. Lihatlah bagaimana ia menunjukkan kebenaran tanpa menutupi cela.
Lihatlah di sana, langit yang tetap sama, Matahari terbit dan tenggelam tanpa peduli, Hari berlalu tapi luka tak mengering
Pejamkan mata dan lihatlah ada pagi,Di dalam mimpi yang kita jaga dalam hati.Saat mata terbuka, bawalah
Jika menang ujungnya mungkin bahagia Jika kalah muaranya merana
Sebuah analogi jawaban dari sebuah pertanyaan tentang rindu.
Versus Australia U-23, Lihatlah Diri Sendiri
Puisi ini dikhususkan untuk penulis dan juga para pembaca bahwa patah hati bukanlah akhir dari segalanya tapi adalah awal. Dirimu kuat dan berharga.
Lihatlah.Bukankah semuanya akan tiada?!Dan kehilangab akan diganti-Nya dengan ni'mat yang lain?! Yang jauh lebih bermanfaat?!Besyukur attinya
Sekali saja kau arahkan pandanganmu pada bunga yang cantik.Agar hidupmu cantik bagaikan bunga.
Kebahagiaan terasa, tatkala bisa menyambung kembali serpihan rasa
Lihatlah pada mereka yang menyapu jalanan demi sesuap nasi
Hari Komunikasi Sosial ke-55 dan harapan masyarakat bisa berkomunikasi dengan berjumpa langsung atau berbicara langsung
Jika kita sedang membicarakan semut mungkin saja kita hanya teringat nyanyian anak-anak masa lalu “semut-semut kecil” yang sempat melegenda, atau mung
Intisari kepemimpinan adalah Anda memiliki sebuah visi. Visi itu harus dapat Anda ungkapkan dengan jelas dan penuh semangat pada setiap kesempatan.
