Setiap cahaya, air, pohon, burung, gunung, malam, dan siang adalah simbol Tuhan. Sudahkah kita membaca pesan-Nya yang hadir di sekitar kita?
“Fitrah adalah cahaya pulang yang sering terlupakan. Mari menggenggamnya kembali, agar jiwa menemukan jalan menuju rumah asalnya: Sang Ilahi.”
"Langkah pertama di jalan tak terlihat dimulai bukan dari kaki, tapi dari hati yang berani berserah pada Cahaya Penuntun Ilahi."
"Di tengah kabut keraguan, lentera kecil jiwa menjadi penuntun. Cahaya sederhana itu cukup untuk membawa kita menuju fajar kepastian Ilahi."
“Hidup tak selalu butuh peta. Dengan keyakinan, setiap langkah kecil bisa menuntunmu menuju samudera cahaya yang abadi.” ✨
Trilogi Cahaya: Lentera Jiwa, Pelita Negeri, Cahaya Semesta. Visi menuju Indonesia Emas 2045—bukan sekadar emas materi, tapi emas jiwa bangsa.
"Merah Putih tak hanya berkibar di tiang, tapi juga di hati. Inilah makna kemerdekaan sejati yang memanggil jiwa untuk tetap setia."
"Menyalakan lentera jiwa, merajut cahaya dari sejarah & refleksi untuk masa depan Indonesia yang beradab."
"Di ujung jalan sunyi, fajar menanti. Sebuah perjalanan batin menjemput harapan di tengah riuhnya dunia."
Di tengah badai yang mengguncang jiwa, selalu ada pelita kecil yang bisa dinyalakan. Pertanyaannya: maukah kita menjaganya tetap menyala?
“Di tengah krisis jiwa zaman modern, pelita hati menjadi kompas yang menuntun kita pulang—cahaya kecil yang mampu mengubah arah hidup."
Bukan gelap yang menakutkan, tapi hati yang lupa menyalakan cahaya. Temukan Trilogi Cahaya dan nyalakan hidupmu kembali.
Saat pertama kali mendengar psikodrama, saya sedikit bingung apa sih itu. Terlebih yang membahas adalah seorang kanselor dari sebuah biro psikol