Hoegeng Award agaknya tak cuma sekadar ajang perhargaan tahunan. Kita berharap jiwa Hoegeng selalu hadir dalam setiap insan Bhayangkara
Tulisan ini berisi kisah Jendral Hoegeng, sosok polisi inspiratif
Pengalaman kena ETLE tidak hanya memberikan efek jera untuk melakukan pelanggaran, namun juga memberikan pelajaran yang berharga bagi saya.
Kita ingat kenangan Jenderal Polisi Hoegeng yang mampu hidup sederhana, namun berdedikasi dalam melayani dan menjalankan tugas. Masyarakat berharap ke
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bukan hal yang berlebihan di juluki sebagai Jenderal Hoegeng baru yang sedang merintis polri yang PRESISI
Bangsa ini katanya minim keteladanan elit pejabat terkait integritas antikorupsi. Hoegeng dan Soeprapto membuktikan sebaliknya
Hoegeng: “Jangan hidup dari polisi, tapi hiduplah untuk polisi.”
KOMPAS.comPemerintahan Indonesia di masa sekarang masih kerap dihantui oleh korupsi dan suap yang berkaitan erat dalam sistem birokrasi dan politiknya
Eyang Meri yang berusia 90 tahun memberikan pesan dengan penuh haru dan harapan bagi institusi Polri.
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso adalah bukti bahwa integritas dan kejujuran adalah pondasi utama dalam penegakan hukum
Masyarakat merindukan kapolri seperti kepemimpinan hoegeng dan sutanto
Humor Gus Dur dan Spirit Kepemimpinan Jenderal Hoegeng
Karakter Sang Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso
Belajar integritas diri pada Bung Hatta dan Pak Hoegeng
Antara Politik dan Sejarah Kepolisian Republik Indonesia
Hoegeng adalah polisi paling jujur yang pernah dimiliki oleh Indonesia
Saya tidak tahu sumber cerita ini, namun tiba-tiba mampir di dinding pencarian saya. Cerita ini bercerita tentang seorang polisi yang sangat jujur
Banyak yang mengenal nama Hoegeng Imam Santoso sebagai sosok polisi legendaris yang dikenal karena kesetiaannya dalam mengabdi pada masyarakat
Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia, yakni patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng, sebuah humor dari Gus Dur.
Soekarno resmi dianugerahi pahlawan 43 tahun sejak wafat, sedangkan Soeharto hanya membutuhkan waktu 22 tahun