Marah pada DPR wajar, tapi jangan sampai kemarahan publik dialihkan dari isu utama: pemakzulan, dinasti, dan keadilan agraria.
Di negeri yang katanya kaya, mengapa masih ada jutaan yang miskin? Ini bukan soal angka, tapi soal rasa, tentang bertahan di tengah janji kemakmuran.
Transportasi kini bukan lagi soal kenyamanan. Di banyak tempat, mobilitas jadi strategi bertahan hidup harian yang tidak semua orang bisa akses.
Dulu kita diminta bermimpi besar. Sekarang, banyak dari kita hanya ingin bertahan hidup sampai akhir bulan. Ini bukan soal malas, tapi realita.
Bukan gaya hidup, tapi soal bertahan hidup. Inilah nasib generasi sandwich di ujung pulau yang harus menopang tiga generasi tanpa sistem yang hadir.
Dari semangat disrupsi menuju era bertahan. Di tengah pertumbuhan yang tidak terasa, siapa yang masih sanggup percaya hari esok akan lebih baik?