Buah pisang itu adalah doa ayah yang menjelma. Doa yang tak pernah basi oleh waktu.
Ayah tak butuh sorotan. Ia berjuang dalam diam, mencintai dalam letih, dan mendoakan tanpa suara - itulah pahlawan yang sering kita lupakan.
Ketika seorang ayah menulis surat dari lubuk hatinya, bulan pun menjadi saksi cinta yang tak pernah usang oleh waktu.
Di balik dagangan sederhana dan langkah lelah, tersimpan doa ayah yang tak pernah putus untuk anaknya di kota besar.
Dalam kesendirian, doa tercipta. Cahaya Islam, kasih sayang, ia titipkan pada anak-anaknya yang jauh. Hati merindu, jiwa berdoa, dalam harap & cinta.