Dalam lupaku padaMu,Engkau tak pernah melupakanku.Dalam jauhku padaMu,Engkau tak pernah menjauhiku.Dalam laraEngkau merangkulkuDalam maraEngkau menjag
Nak, lihatlah pohon GEULIS ini!Merindu hujan agar dedaunnya bersemiNak, mari menghujani dengan membacaMembaca adalah air hujan untuknyaNak, bacalah bu
Tak ternyana hati riangMendapati kalian telah datangKalian datang jauh dari KarawangAtas nama kasih dan sayangSegera kurengkuh kalian; matoa sayangOhh
Malam nan gelap kini kembali terang Oleh karena sang surya telah kembali datang Tersenyumlah, tersenyumlah! wahai kau gadis seberangSejumput
Kata siapa, pahit melulu memahitkan?Kata siapa, pahit tak membahagiakan?Dari pahit aku dilahirkanKucecap manis dari pahit yang Tuhan titipkanDari pahi
Berucap lain di hatiSakit ... sungguh menyakitiLindap; berulang menitiTakut ... takut bilamana matiMeratapi tak berartiMenyesal tak menggantiNamun, su
Fiksi, non fiksi dilahap sehari-hariBukti nyata pada dunia menghidupkan literasiTapi terlupa,terlena di antara keduanyaTerkadang menyampingkan ayataya
Empat huruf yang kudapati kemarin malamTiada ternyana memecah temaramNampak biasa, namun mencipta kaharsaNampak biasa, namun membuat hati berbungabung
LPPM-RINaungan kami Namamu membumiBertakhta dalam sanubari Kausinggahi daerah-daerah pelosok Kausentuh mereka nian elok Kaulahirka
Apa kabar, sudahkah sampai?Ataukah masih dalam perjalanan?Empat hari rasanya berwindu-winduTak terelakkan, di sini ada rindu “Tadi Tes membawa ke
Kau menjadi bianglala, kala lara menjamah cakrawala. Kau menjadi melodi, pada setiap larik sajak ini; di sini. Cililin Wiwin Damaya
Kautanya apakah aku tak bahagia.Kautanya apakah aku lupa tertawa.Bahagia adalah pilihan,Kita yang menentukan bukan kehidupan.Terlahir tak berada,aku b