Yuda tertegun melihat dagangan Pak Rusli yang belum laku. Apa yang harus ia lakukan?
, edit di PicsArt Sepasang kaki tua melangkah terseok. Telapak kakinya tampak pecah-pecah. Tiap pecahannya penuh cerita
Lima cerita kritik sosial yang berpusat pada paskibra di suatu sekolah SMA swasta.
Cerpen ini menceritakan kegigihan seorang pejuang yang memberikan jiwa raganya untuk mendidik anak-anak yatim dan anak-anak tidak mampu.
Kini aku bebas, keluar dari lemari dan cinta sejati tak pernah mati.
Aku mengangguk, merasakan hal yang sama. Bendera itu kini berhenti melayang dan turun perlahan, tepat di depan sebuah gubuk tua yang hampir runtuh.
https://pixabay.com/photos/sunbeams-forest-fog-trees-woods-1547273/Tangisnya menggema di dalam kamar yang gelap. Hujan deras di luar seakan menggambar
Ngadimin merasakan firasat buruk. Ia mulai meragukan niat baik lelaki tua itu.
Kehidupan yang bebas yang dirindukan oleh seseorang yang masih seorang pelajar, dan sudah bergelut dengan perbudakan.
Bagaimana kalau ada spesies lain yang kuat dari manusia dan berada pada puncak rantai makanan tiba-tiba hadir di muka Bumi ini?
Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Belangmu selalu terkenang sepanjang hayat kami.
Gelinya ketika habis diomeli Mami, lalu diusir supaya pergi jalan-jalan ke Bandung, dibiayai pula tiket kereta api plus dikasi uang jajan juga.
Merdeka dari penindasan suami adalah hak semua istri. Merdeka dari kebiadaban yang tak bisa ditoleransi lagi.
Malam itu, musyawarah telah mencapai kata mufakat.
Tentang seorang romusha yang lelah menghadapi kekejaman Nippon.
Di tengah terbatasnya persenjataan para pejuang dan milisi rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia, bambu runcing menjadi alat mematikan.
Cermin itu menunjukkan bahwa kota dan kehidupan yang ia jalani adalah sebuah ilusi besar. Neotropolis adalah sebuah eksperimen...
Ia ingin bendera itu melambangkan semangat baru, harapan baru bagi desa dan bagi dirinya sendiri. Namun, untuk mewujudkan niatnya
Bahkan, berpura-pura tersenyum, berpura-pura terlihat baik-baik saja, aku pun tak bisa lagi. Aku benar-benar hancur.
Hari itu aku memilih izin bekerja. Aku hanya ingin berdiam di rumah saja.
