Sebuah kartel lampu pijar di masa lalu sengaja membatasi masa pakai produk demi keuntungan, membentuk budaya konsumsi modern.
Fenomena mal penuh pengunjung tapi lesu transaksi belanja. Rohana dan Rojali menjadi simbol paradoks konsumsi urban Indonesia.
Pertanyaannya, apakah kita harus melawan media sosial?