Mohon tunggu...
ikram arizona
ikram arizona Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

ingin merubah persepsi masyarakat terhadap politik bahwa politik itu tidak kotor

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Itu Kotor?

15 Agustus 2020   15:52 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:47 4179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi

Apa yg ada di benak kita ketika mendengar kata politik?

Sebagian dari kita mungkin akan menjawab dengan kekuasaan, kepentingan, pengaruh, atau istilah terkait politik lainnya. Namun, saya percaya, banyak dari kita akan mengeluarkan jawaban-jawaban yang cenderung bernada negatif, seperti "politik itu kotor", "politik itu sarang korupsi", "politik ajang berebut kekuasaan", atau "meraih jabatan dengan menghalalkan segala cara".

Perkatan-perkataan ini bukan tanpa dasar, mereka mengatakan politik sebagai sesuatu yang kotor karena melihat realita bahwa banyaknya kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam hal politik pemerintahan di Negara ini.

Salah satu akibat dari buruknya citra politik di negeri ini adalah perginya anak-anak muda dari ranah ini. Kita, sebagai anak muda yang identik dengan semangat menggebu-gebu dan idealisme tinggi, sudah terlanjur menganggap politik itu kotor.

Daripada masuk ke dunia politik, kebanyakan dari kita tentu akan memilih bekerja di korporasi atau perusahaan multi-nasional yang kita yakini mampu menjamin masa depan kita dan menjauhkan kita dari kebobrokan politik maupun pemerintahan negeri ini. Kalaupun ada sebagian dari kita yang dengan idealismenya ingin memperbaiki keadaan, pada akhirnya lebih memilih mundur secara teratur ketika dihadapkan pada risiko-risiko yang harus dihadapi apabila menentang arus.

Sayangnya, tanpa disadari, keputusan kita untuk menjauhi politik karena citranya yang buruk berdampak pada kondisi politik itu sendiri. Bayangkan apabila seluruh anak-anak muda yang cerdas dan memiliki idealisme enggan berkiprah di dunia politik. Apa yang akan terjadi?

Jika seluruh anak muda yang cerdas dan memiliki idealisme meninggalkan politik, tentunya dunia politik akan diisi oleh orang-orang dengan kemampuan seadanya dan parahnya tanpa idealisme. Persis dengan kondisi politik nasional hari ini. Politik nasional kita dipenuhi oleh orang-orang yang (seringkali) bukan orang terbaik di bidangnya dan rela menjual negara untuk kekayaan pribadi.

Tapi, apakah benar politik itu kotor?

Politik Merupakan Kegiatan yang Luhur dan Suci, jika kita merujuk pada para pemikir dan akademisi ilmu politik, tidak ada satupun makna negatif dalam pengertian politik. Sebaliknya, politik selalu dikaitkan dengan pengambilan keputusan, kepentingan masyarakat luas, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kekuasaan memang pada akhirnya bergantung dari pemegangnya. Apabila orang baik yang berkuasa, kebaikan akan tersebar luas. Sebaliknya, apabila orang jahat yang berkuasa, kerusakan yang akan merajarela.

Jikalau politik itu di anggap kotor, kenapa bisa ada yang namanya ilmu politik, jurusan politik, atau fakultas politik bahkan ada gelarnya?

Politik Itu Ilmu Bukan Sebuah Cara Kotor! politik berasal dari bahasa Yunani yaitu politikos yang artinya dari dan untuk warga negara. Bahkan bukunya yang berjudul "Politics", Aristotales seorang filsuf kenamaan Yunani kuno mengatakan bahwa politik merupakan kegiatan yang luhur karena hakikatnya untuk kesejahteraan rakyat. Politik Itu Adalah Sebagian dari Dasar Berdirinya Suatu Negara.

Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. -- Miriam Budiardjo (Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia)

4 Sikap Politik Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani

"Pertama, Politik beliau (Nabi Muhammad) menyatukan. Hal ini seperti yang beliau lakukan pada Suku Aus dan Khajraj ataupun pada kalangan Muhajirin dan Anshar. Kedua,Nabi Muhammad selalu menepati perjanjian atau kontrak politiknya. hal itu seperti yang terjadi pada perjanjian Hudaibiyah."Meskipun beberapa kalangan menilai perjanjian tersebut tidak menguntungkan kalangan muslim, namun Nabi Muhammad tetap menepatinya". Ketiga,  Nabi Muhammad selalu mengedepankan konstitusi dalam kehidupan bermasyarakat. itu terlihat saat Nabi Muhammad menyusun Piagam Madinah."Sebuah dokumen yang mengatur tata cara kehidupan antar komponen masyarakat di Madinah, sehingga membuat mereka dalam kesatuan komunitas yang disebut dengan Ummah. Keempat, Nabi Muhammad selalu mengedepankan keadilan. Contoh salah satu keseriusan Nabi Muhammad dalam menegakkan keadilan itu ditunjukkan dengan sabdanya "Andai Fatima anak Muhammad mencuri, aku akan memotong tangannya". Ini menunjukkan bagaimana semangat penegakan keadilan dilakukan tanpa pandang status sosial,"

Jika kita takut berpolitik karena kita berpikir politik itu kotor dan penuh orang-orang jahat, seperti debu yang ada dimana-mana, kejahatan juga ada di semua bidang pekerjaan.

Orang jahat memang bukan hanya dari kalangan politisi, kan. Dokter, pengacara, polisi, direktur, pengusaha, dan insinyur pun ada yang jahat atau curang dalam menjalankan profesinya. Artinya, mau menjadi apapun kita, bekerja di bidang apapun, kita bisa memilih untuk menjadi orang baik atau orang jahat. Meskipun sistem dan lingkungan berpengaruh, pada akhirnya, kita yang paling berperan menentukan, bukan. Politik tidak kotor, tapi "orangnya" yang kotor.

Sebagaimana semua bidang pekerjaan lainnya, politik bisa menjadi jalan bagi kita menuju surga, atau sebaliknya, neraka. -- Berliana Kartakusumah

Jadi, masih beranggapan politik itu kotor? Masih enggan berpolitik?

Mending ubah cara pandang kita sebelum kita ubah praktik politik di negeri ini!

                                         

Syubbanul Yaum Rijalul Gadd (Pemuda Hari Ini Pemimpin Besok Hari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun