Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memaknai Kesuksesan

1 April 2016   14:10 Diperbarui: 1 April 2016   14:13 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mengatur acara, mencapai kesuksesan bersama"][/caption]Catatan Roadblog 10 Kota di Banda Aceh

Bagian tiga 

Ini malam Jumat. Waktu sudah menjukkan pukul 23.50 menit. Artinya 10 menit lagi sudah pukul 0.00. Ya tengah malam lah. Biasanya, bagi yang sudah berkeluarga malam Jumat itu malam yang istimewa. Katanya, malam yang disunahkan untuk menikmati malam bersama istri atau suami yang sah. Kalau isteri atau suami yang tidak sah, jelas tidak disunahkan, malahan haram hukumnya. Malam ini, ingin sekali aku melanjutkan catatan Roadblog bagian ketiga. Bagian yang menceritakan tentang orang-orang yang menyukseskan acara itu di kota Banda Aceh. Namun, karena mata juga sudah tidak bisa diajak kompromi, tidak bisa diajak berfikir dan berkerasi lagi, ya sudahlah. Tulisan ini lebih baik dilanjutkan di waktu usai salat subuh besok. Ini tentu lebih baik, karena kalau terus begadang hingga larut malam, bisa merusak kesehatan. Kalau kesehatan rusak, maka bukan hanya kantong yang akan rusak, tetapi tata kehidupan juga akan ikut rusak. Oleh sebab itu, ya lebih baik tidur dan beristirahat dulu.

Hmm, alhamdulilah. Salah subuh sudah ditunaikan. Tampaknya pengaruh minum kopi arabika Gayo pada pukul 10.30 di Gerobak Arabika yang terletak di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh, dekat kediaman ku membuat mata kembali lama mau lelap. Aku tetap membaringkan badan agar bisa beristirahat.

Nah, seperti niat semula, aku ingin melanjutkan cacatan ke tigaku mengenai Roadblog di 10 kota yang sudah dilakukan di Banda Aceh pada tanggal 26 Maret 2016 itu. Kali ini akau ingin bicara soal siapa saja yang membuat kegiatan itu bisa berhasil dan berjalan lancar, walau dalam waktu yang mendadak.

Untuk itu, sebagai orang yang berpikiran terbuka, harus diakui bahwa keberhasilan atau suksesnya sebuah kegiatan atau acara, tidak ditentukan oleh satu actor, atau satu factor, tetapi pasti ada actor-aktor serta factor – factor lain di belakangnya. Seperti halnya sukses yang digapai dalam pelaksanaan Roadblog 10 kota di Banda Aceh pada tanggal 26 Maret 2016 yang lalu di kota Banda Aceh. Pelaksanaan acara Roadblog yang dirangkai dengan acara seminar dan workshop di Grand Lambhuk hotel tersebut diklaim berhasil, karena dalam waktu satu hari bisa mengumpulkan hampir 100 blogger Aceh, perjalanan acara seminar dan workshop berlangsung sukses. Hal itu terbukti dengan sanggupnya bertahan para blogger hingga usai acara dan bahkan harus menambah waktu dari yang sudah dijadwalkan.

 

Untung ada Pak Muslim Amiren

Ketika pelaksanaan roadblog pertama, di kota pertama berhasil digelar dengan baik dan sukses, maka pasti ada yang bertanya-tanya siapa sih yang melaksanakannya? Seperti kata orang dahulu, “ who are the men behind the scenario?”.  Jawabnya, sekali lagi,  not only one. There must be more than one. Betul. Itu memang betul.

Aku memang orang yang dihubungi Om Jay, alias Pak Wijaya Kusuma yang memberitahu dan meminta aku mengumpulkan 100 blogger Aceh untuk menjadi peserta Roadblog di 10 kota yang pertama kali dilakukan di kota Banda Aceh. Aku memang dihubungi oleh Mbak Mubarika untuk membantu dan mengurus pelaksanaan kegiatan itu, tetapi untuk menyukseskannya, tentu bukan aku sebagai actor utama, tetap ada tangan-tangan lain yang gigih membantu. Siapakah gerangan?

Ketika aku datang menjemput rombongan dari Jakarta di bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Saat Om Jay keluar dari arrival gate, ada pak Muslim Amiren, salah satu Kompasianer yang juga menunggu kedatangan Om Jay. Ternyata Om Jay sudah memberitahukan pak Muslim, kalau Omjay datang ke Aceh pada hari itu, Jumat 25 Maret 2016. Lalu, ketika aku melihat ada pak Mus. Dalam hatiku berkata, wah. Alhamdulilah ada pak Mus. Aku yakin sekali pak Mus juga akan ikut membantu penyelenggaraan kegiatan ini. Buktinya memang demikian. Pak Mus terus menjadi kawan diskusi bagiku, bukan hanya diskusi, tetapi memainkan peran aktifnya.  Ya, pak Mus, begitu panggilanku terhadap dosen manajemen Informatika Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang juga menjalankan usaha NTA TOUR & TRAVEL (tour operator ke Aceh & Sabang) menjadi sosok yang sangat membantu dan berperan menyukseskan program ini. Beliau sejak hari Jumat hingga akhir acara menelurkan strategi-strategi yang jitu. Oleh sebab itu, ketika acara berlangsung, dengan tanpa harus ragu atau khawatir, beliau menjadi moderator acara dan menjadi center of power bagi pelaksanaan acara dan bukan hanya itu, tetapi menjadi pencair suasana (ice breaker) saat berlangsungnya kegiatan presentasi dan diskusi. Pendek kata, untuk panggung acarayang berhasil itu ada ditangan Pak Muslim. Terima kasih banyak pak Muslim atas bantuan dan kerja sama yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun