Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajak Mahasiswa Merangkai Kembali Mimpi

11 September 2023   14:55 Diperbarui: 11 September 2023   15:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Orang-orang dahulu, pasti sering mendengar peribahasa, membangkitkan batang terendam. Peribahasa itu, kelihatannya cocok dengan kondisi pembelajaran kaum atau Generasi milenial yang sedang berada di kancah pendidikan, baik di level sekolah dasar, maupun level menengah dan perguruan tinggi di negeri ini. Bila para membaca ada membaca tiga tulisan penulis sebelumnya yang pertama berjudul " Dosen Generasi Baby Boomers dan Generasi milenial. 

Kedua, Mencari jalan keluar dari Sesat di Belantara Kampus dan ke tiga " Membaca Judul Saja", maka tulisan ini menjadi lanjutan dari persoalan gaya belajar kaum milenial yang menggalaukan sang dosen generasi baby boomers seperti telah dipaparkan dalam beberapa tulisan tersebut di atas.

Maka, Sang dosen pun sangat teringat bahwa proses kuliah ke tiga pada Rabu, 21 Maret 2021 harusnya berjalan luring, dengan tatap muka, namun gagal. Kegagalan yang disebabkan oleh faktor hujan lebat. 

Ya sore itu hujan sangat lebat mengguyur kota Banda Aceh. Sang dosen Baby boomer sudah melangkah dan masuk ke mobil yang diparkirnya di depan Potret Gallery, untuk menuju kampus. Namun, terhenti ketika seorang mahasiswa menelpon dan bertanya, Pak, apakah kita masuk hari ini? Sontak Pak Dosen menjawab, ya kita masuk. Saya segera datang. Tapi Pak, hujan sangat lebat. Kita kuliah Online saja Pak.

Dosen generasi Baby boomer ini cepat tanggap. Walau dosen baby boomer yang selama ini dianggap masih gatek, saran mahasiswa untuk belajar daring, dijawab kilat. Boleh saja. Apakah kalian siap semua kita daring. Ternyata hampir semua menyatakan siap. 

Dengan penuh percaya diri, sang dosen bertanya, apakah menggunakan zoom atau Google meet? Para mahasiswa meminta agar sang dosen menggunakan google meet. Sayangnya aplikasi Google meet sudah terhapus, dosen baby boomer pun harus down aplikasi google meet. Namun, agar kuliah daring bisa berjalan, hanya dalam waktu beberapa menit sudah bisa dijalankan setelah mengirimkan undangan untuk online. 

Begitu canggihnya teknologi informasi dan komunikasi di era digital ini. Betapa tidak, hanya dengan menggunakan satu aplikasi yang bisa didownload di Google seperti Google meet atau Zoom, proses pembelajaran bisa dilaksanakan secara daring. Semua peserta didik bisa ikut dan terlibat. Begitulah idealnya. Jadi di era digital ini belajar itu semakin mudah, murah, dan cepat. Namun, pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah semua serius belajar?

Mengapa pertanyaan ini muncul? Pasti semua ada pengalaman ikut kuliah atau belajar lewat online di masa pandemi Covid 19 ini. Salah satu yang bisa menceritakan kita tentang realitas pembelajaran online adalah tersedianya video agar bisa melihat wajah peserta kuliah. Namun sayangnya video tersebut juga bisa dinonaktifkan atau ditutup, dalam kondisi tetap konek, tetapi mahasiswa bisa saja sedang melakukan hal yang lain. Sehingga proses kuliah pun tidak fokus.

Ya, tentu banyak sekali masalah yang harus kita bahas tetkait kuliah atau belajar dengan model daring ini. Banyak sekali masalah yang kita tuai, namun kondisi pandemi telah memaksa kita agar setiap peserta didik dan para guru atau dosen yang mengelola proses belajar mengajar lewat daring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun