Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cara Kami Membantu UMKM

2 Januari 2022   08:45 Diperbarui: 2 Januari 2022   08:53 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Membantu UMKM dengan cara sendiri. Foto: Tabrani Yunis

Hari ini,  tidak seperti biasanya saya berada di POTRET Gallery yang berada di Jalan Prof Ali Hasyimi, Pango Raya,Banda Aceh, tapi sejak tadi malam, di malam tahun baru saya bersama isteri dan tiga orang anak, bergerak menuju Ule Gle di Pidie, Jaya. 

ulang ke kampung isteri, sambil berlibur akhir tahun 2021 dan masuk ke tahun baru 2022.  Anak-anak merasa kangen dengan kampung ibunya, karena sudah lama tidak pulang. Padahal, tidak terlalu jauh dari kota Banda Aceh. Hanya berjarak lebih kurang 171 kilometer.

Namun, karena berbagai alasan, bisa jadi jarang pulang, tapi tidak seperti Bang Thoyib yang nggak pulang-pulang. Maka bertepatan dengan waktu libur yang tersisa dua hari, tindakan paling tepat adalah pulang kampung, agar anak dan isteri tidak terkungkung di rumah selama masa libur.

Lalu, usai salat ashar, agar tidak kemalaman di jalan, terutama di kawasan pegunungan Seulawah, langsung tancap gas dan meluncur ke arah jalan Banda Aceh - Medan.

Sambil mengemudikan mobil, mata  tertuju ke pertokoan dan kios-kios yang berada di sepanjang jalan dari Banda Aceh hingga ke Ule Gle, PIdie Jaya. Tentu saja sangat banyak toko dan kios tempat masyarakat menjadi ladang masyarakat mencari rezeki.

Kendati mata menyasar kepada semua toko dan kios-kios atau lepau yang menjajakan berbagai produk lokal maupun produk ineustri global, pikiran malah berkelana kepada kios-kios kecil yang dijalankan oleh orang-orang bermodal dana yang kecil.

Amatan mata pada kios-kios kecil itu, mengingatkan  dan membawa pikiran penulis pada dua hal. Pertama, teringat dengan content competition 2021 yang segera berakhir pada 5 Januari 2022 yang menjanjikan hadiah yang wah.Ya ada ratusan juta rupiah untuk berbagai kegiatan.

Tentu ini kesempatan menarik bagi para penulis yang selama ini banyak menulis di Kompasiana.com. Kesempatan seperti ini sayang diabaikan, karena sebenarnya dengan ikut kompetisi konten seperti ini, memberikan peluang besar kepada para penulis untuk mendapatkan imbalan dari kegiatan menulis.

Tentu saja menarik, apalagi selama ini kebiasaan di Kompasiana sejak dahulu hingga sekarang, para penulis tidak mendapat honor atau imbalan alias upah menulis, kecuali mendapat undangan atau ajakan untuk menulis ketika Kompasiana melakukan kerja sama dengan pihak lain, penulis bisqa mendapat undangan menulis untuk mengisi konten tersebut.

Kedua, penulis teringat akan pengalaman membantu memberdayakan dan penguatan perempuan pengusaha kecil atau yang selalu disebutkan dengan PUK di Aceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun