Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nak, Belajar dan Teruslah Belajar

1 Juli 2020   00:40 Diperbarui: 1 Juli 2020   00:45 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Sekitar dua hari lalu, usai menyirami tanaman  di sekeliling rumah, muncul dalam pikiran soal fenomena belajar di tengah masyarakat kita . Seakan-akan sedang datang ide yang menarik dan perlu untuk dijadikan bahan tulisan. Namun kala itu, sedang tidak sempat menuangkan ide tersebut dalam sebuah sajian tulisan yang monarki. 

Agar ide yang datang dalan pikiran tidak menghilang dan terbang entah ke mana, maka jalan terbaik adalah tengan menuliskan apa såja yang sedang ada dalam ingatan. Sebelum belangat ke POTRET Gallery di jalan Ptof. Ali Hasyimi, Pango Raya, sambal menyiapkan sarapan pagi bersama isteri,  lalu mulailah mengukir kata di laman ponsel yang sejak pagi berada di saku celana.  Tulisan singkat itu kemudian, menjado status FB. Berikut adalah tulisan singkat tersebut.

Ingatlah bahwa kita tidak tahu seperti apa masa depan kita. Kita bisa merencanakan, menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat. Kita harus siapkan diri dengan ilmu, ketrampilan dan akhlak yang mulia. Semakin banyak dan tingginya ilmu, ketrampilan dan akhlak, Insya Allah hidup yang lebih baik akan bisa digapai. 

Dengan ilmu, ketrampilan dan akhlak mulia tersebut kita akan bisa meningkatkan kualitas ibadah untuk masa depan akhirat yang lebih baik pula. Itulah yang bisa kita lakukan dalam hidup ini. Kita bisa bercita-cita atau mengimpikan menjadi sesuatu yang wah, namun kalau kurang ilmu, kurang ketrampilan dan buruk alhlak. Impian itu hanyalah hayalan belacka. Karina Tuhan yang punga kuasa.

Ingatlah Allah telah mengingatkan kita agar kita selalu ber-iqra. Iqra yang merupakan perintah untuk membaca dan membaca. Membaca adalah sebuah cara untuk meningkatkan ilmu, ketrampilan dan membangun akhlak mulia tersebut. Semakin banyak membaca, maka semakin banyak ilmu. Semakin sering berlatih ketrampilan, semakin terampil dalam melakukan sesuatu. Semakin Tinggi akhlak mulia, semakin tinggi pula martabat kita. Maka, jangan malas membaca, jangan malas berlatih dan jangan malas belajar dan praktikan akhlak yang baik dalam kehidupan.

Ingatlah Nak,
Allah tidak akan mengubah nasib seseorang atau suatu kaum, kecuali orang atau kaum itu sendiri yang mengubahnya. Caranya bagaimana? Tentu dengan ikhtiar. Usaha dan upaya untuk terus belajar dan belajar. Kita wajib belajar. Bukan hanya di bangku sekolah, tetapi belajar di alam terkembang. Kalau ingat Prof. Hamka. Beliau mengingatkan kita bahwa alam yang terkembang adalah guru. Sebagai umat Islam pun kita diiangatkan agar menggali ilmu dilakukan sejak lahir hingga menjelang liang lahat. Bukan hanya itu. Kita juga dianjurkan agar mencari ilmu, walau ke Negeri Cina.

Jadi, jangan lengah. Jangan terinabobo dengan kecanggihan teknologi digital yang menempatkan kita hanya sebegai konsumen atau users. Harusnya kita manfaatkan teknologi itu untuk media belajar untuk membangun kehidupan yang lebih baik, kini dan esok. Idealnya, semakin canggih teknologi yang tujuannya memudahkan hidup kita, semakin banyak ilmu, ketrampilan dan semakin tinggi akhlak kita. Dengan ilmu, ketrampilan dan akhlak yang tinggi, kita tidak akan diperbudak oleh teknologi, tetapi kita menjadi orang atau umat yang Cerdas memanfaatkan teknologi untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih bermartabat.

Ingatlah bahwa the key of learning is practice, practice and practice. Ayo belajar membangun hidup yang lebih baik, kini dan esok.

Begitulah tulisan singkat yang menjadi status di laman facebook beberapa cari lalu yang mendapat banyak tanggapan dari teman-teman di dunia maya. Banyak yang memberikan komentar, tetapi komentar tentang foto. bukan sola isi tulisan. Namun, ada satu sahabat yang memberikan komentar menraik dan mendalam.

Seorang sahabat, Don Jakayamani HambaNya memberikan tanggaan yang cukup menarik dan mencerahkan. Berikut adalah tanggapannya.

Tabrani Yunis Dua ok saya komen

Pertama sekali saya harus katakan bahwa ini tulisan inspiratif dan edukatif.

Kedua, korona memberi pelajaran penting bahwa manusia memang harus siap dengan perubahan atau akan dilibas perubahan.

Ketiga, era digitalisasi ekonomi memang mengharuskan manusia terus belajar berbagai hal atau akan dilibas zaman.

Keempat, beragama harus dengan ilmu apalagi urusan dunia.

Kelima, era kedepan mesin akan menguasai manusia dengan AI, dimungkinkan mesin menciptakan mesin yang lebih cerdas lainnya, dampaknya sisi manusiawi dapat terkikis, akhlak mulia adalah benteng manusia menghadapi era itu selain ilmu untuk menandingi kecerdasan mesin. masih ingat ketika IBM mengalahkan juara catur Gary Kasparov dalam permainan catur? Dan ketergantungan kita terhadap gadget adalah bukti nyata lainnya.

Terakhir Nabi bersabda

“Aku menjamin sebuah rumah di puncak surga bagi siapa yang baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud dan lainnya, dihasankan Al Albany)

Tati pagi usai salat Subuh, AA Gym dal am videonya memberikan ceramah atau pelajaran tenting kewajiban kaum muslim mencari dan menuntut ilmu. Islam mewajibkan umatnya until menuntut ilmu, karena dengan ilmu yang banyak itulah manusia bisa menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah. Bengan banyaknya Ilmu pengetahuan kita akan bisa meningkatkan kualitas ibadah kita. Orang berilmu itu sesungguhnya ditinggikan derajatnya. Oleh sebab itu, di era yang serba digital ini, selayaknya di era yang serba maju dalam berbagas hal ini, kita tidak boleh tergilas oleh kemajuan teknologi, arena kita akan diperbudak oleh teknologi, sehingga kita lalai dan menjadi koran kemajuan kaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun