Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tidak Punya Ide Menulis

5 September 2018   02:20 Diperbarui: 5 September 2018   06:34 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Sudah sejak tadi pagi berencana menulis. Namun, hingga tengah malam, aku belum menulis. Ya, belum menghasilkan satu tulisan pun. Padahal, kemauan untuk menulis ada, tetapi ketika sudah berhadapan dengan komputer atau laptop, seakan hal-hal yang tadinya yang ada di fikiran dan ingin ditulis itu tiba-tiba hilang.

Nah, ketika hal yang dingat itu tiba-tiba menghilang, muncul keinginan untuk mengeluarkan pikiran lewat puisi. Sayangnya, lagi-lagi ketika baru menulis satu kalimat, atau satu ungkapan, sudah tidak ada kalimat baru sebagai sambungan dari kalimat pertama yang sudah ditulis. Kemudian kalimat yang sudah ditulis tersebut dihapus. Karena merasa buntu, maka pilihannya adalah merebahkan badan di tempat tidur agar bisa dibawa dalam mimpi bersama malam yang semakin larut.

Tiba-tiba, setelah sekitar satu jam tertidur, lalu terbangun. Mata pun agak sulit diajak untuk tidur. Maka, dalam keadaan ketiadaan ide untuk menulis, akhirnya pikiran diajak kompromi untuk menemukan sebuah ide untuk menulis. Sayangnya lagi, ide menulis itu tetap ada, kecuali" Tidak ada Ide Menulis. Oleh sebab itu, tulisan ini diberi nama atau judul tidak punya ide. Nah, pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis, kalau tidak ada ide yang ditulis? Pasti tidak ada tulisan bukan?

Biasanya, seseorang yang akan melakukan aktivitas menulis, hal yang pertama harus ada, ya harus ada ide atau gagasan yang akan ditulis.

Bila belum ada gagasan untuk ditulis, jalan keluarnya adalah mencari ide atau gagasan yang menarik untuk ditulis. Sebab, apabila gagasan atau ide itu tidak menarik untuk ditulis, kita akan mengalami stagnan. Artinya, tulisan kita akan terhenti, karena tidak ada kata atau kalimat yang akan kita tulis dalam sebuah tulisan.

Barangkali, kondisi semacam ini pernah terjadi pada banyak orang, temasuk anda yang sedang membaca tulisan ini. Juga penulis sendiri saat ini. Nah, dalam kondisi seperti ini, apakah yang anda lakukan? Anda akan tetap berusaha mencari ide atau gagasan dengan mencoba membaca buku atau bacaan tertentu untuk memancing ide atau gagasan yang akan anda tulis? Bila setelah anda membaca, ternyata ide atau gagasan itu juga tidak muncul, lalu apa yang anda lakukan? Apakah anda akan memilih ya tidur saja lagi, sementara mata masih belum mengantuk. Repot bukan?

Tentu saja repot. Sebab, kalau mata tidak mau tertidur dan kita tidak punya kegiatan sambil menunggu mata mengantuk, pikiran pun pati terasa tidak enak. Kecuali kita terbiasa melakukan salat malam, ya salat tahajut ketika setiap kali terbangun dari tidur tengah malam. Pada umumnya, orang yang susah tidur dan tidak mau tidur memang harus mencari kegiatan yang bisa membuat mata mengantuk.

Pilihan salat tahajud, pastilah yang terbaik untuk dilakukan, karena akan mendapatkan ketenangan jiwa, serta bisa memberikan ide atau gagasan untuk menulis. Kalau ide atau gagasan sudah didapat, maka langkah berikutnya adalah menumpahkannya dalam sebuah tulisan, seperti tulisan ini yang tersusun atau terangkai ketika terjadi stagnan dalam mengambangkan gagasan atau ide yang sedang dipikirkan untuk dikembangkan dalam tulisan.

Nah, walau pun pada mulanya tidak ada ide atau gagasan yang mau ditulis, kadangkala, ketika dalam kekosangan ide itu, kekosangan ide tersebut adalah ide yang harus ditulis. Ya. kita bisa menggunakan kondisi kita yang tidak memiliki ide untuk menulis itu, bisa terwujud dalam sebua tulisan seperti ini. Anda bisa bukan? Tentu saja bisa, apalagi kemamuan untuk menulis memang sudah ada. Masalahnya mungkin kita atau anda sedang kehilangan mood menulis.

Jadi kasusnya lain lagi. Lalu, dalam kondisi seperti ini, sebaiknya jangan dibiarkan ide yang baru ditangkap hilang lagi. Bila dibiarkan hilmngan,kita akan kesulitan lagi mendapatkan ide atau gagasan tersebut. Oleh sebab itu, selayaknya penulis bersyukur, karena dalam keadaan ketiadaan ide untuk menulis, tulisan ini ada, ketika tidak punya ide menulis. Alhamdulilah. Setelah menulis tentang tulisan yang berjudul " Tidak punya Ide menulis ini, mata pun sudah bisa diajak tidur. Jadi tulisan ini menjadi tulisan pengantar tidur. Ah, tidur lagi lah ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun