Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulisanku Lenyap, Aduh ke Mana Ya?

26 Mei 2018   10:19 Diperbarui: 2 Juni 2018   10:50 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Oleh sebab itu, aku memang layak merasa puas, karena tulisan yang aku tulis sudah siap saji di Kompasiana. Agar tulisan lebih menarik, tentu pilihannya adalah memasang foto, ilustrasi dari cerita yang ditayangkan di Kompasiana. Tidak hanya cukup memasang foto atau ilustrasi, tetapi juga harus ada upaya mencari atau memilih foto yang sesuai dan kualitas yang bagus. Ini perlu, agar harmonis. 

Maksudnya agar tulisan dan foto bisa pas. Bayangkalah apa yang akan terkadi kalau ceritanya tentang cara berbisnis di zaman Now yang segalanya serba digital itu, tidak cocok, kita akan bilang apa?

Maka, untuk measang foto/ilustrasi, aku menyiapkan tiga foto yang aku jepret saat acara. Aku mencoba memasukan ke bagian atas tulisan. Wow, ternyata terlalu besar dan foto tidak bisa dipasang dan harus dikecilkan pixel atau ukurannya. Lalu, kemudian dikecilkan dan langsung di upload ke bawah judul tulisan. Celakanya, foto tersebut juga masih belum mau muncul, aku mencobanya beberapa kali. 

Akhirnya, pikiranku terpusan pada foto atau ilustrasi, aku lupa menyimpan tulisan itu di draft. Lalu, apa mau dikata, untung tak dapat  diraih, malang tak dapat dihindari. Tiba-tiba aku salah pencet, tuisan yang sudah aku tulis menghilang. Aku mencoba mencarinya, dengan berbagai cara yang aku tahu dan bisa. Sampai-sampai aku berkeringat.

Pikiranku menjadi sangat tidak enak dan ingin berontak, tetapi mau berontak dan marah kepada siapa ya? Ini memang kesalahan dan kelalaianku sendiri. Aku hanya mengatakan pada istriku yang sedang sibuk melayani pembeli di toko POTRET Busana, bahwa aku sangat kesal. Ia pun bertanya mengapa kesal? Memangnya ada yang mengganggu? Aku menjawab, tidak. Ini kesalahan dan kecerobihanku sendiri. " Untung saja laptopku tidak pegang atau dipakai oleh kedua anakku, Ananda nayla dan Aqila Azalea Tabrani Yunis yang suka membuka Youtube-nya POPOT dan Nyanyak serta video anak-anak itu. Kalaulah mereka yang utak-atik laptopku, paling tidak, mereka juga menjadi sasaran rasa kesal itu.

Akhirnya, aku menyerah dan merasa bersalah sendiri. Aku harus lebih hati-hati lagi, tidak cukup hanya dengan menulis dengan baik dan menarik, tetapi juga harus memperhatikan alat yang aku gunakan. 

Barangkali, untuk menghindari kegagalan seperti itu, aku harus menulis dengan menggunakan words, lalu kemudian dicopy dan masukan ke dalam kolom " Mulai Menulis" di laman Kompasiana tersebut. Kalau terjadi hal salah pencet atau apa, akau masih bisa copy kembali dan masukan lagi. Dengan demikian, aku tidak akan kesal dan berkata, tulisanku lenyap. Aduh, kemana ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun