Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bisnis Papan Bunga di Aceh yang Kian Menarik dan Menguntungkan

12 April 2018   00:49 Diperbarui: 12 April 2018   10:21 3037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Oleh Tabrani Yunis

Halaman  depan Taman Budaya, Kota Banda Aceh pagi ini Rabu, 11 April 2018 pada pukul 07.30 WIB mulai ramai. Lahan parkir yang terletak di bagian depan sudah dipenuhi oleh sepeda motor dan bagian depan serta belakang diisi oleh sejumlah mobil. Semua kendaraan tersebut adalah kendaraan para orang tua murid TK yang mengantarkan anak-anak mereka ke Taman Budaya tersebut. 

Mereka datang mengantar dan mendampingi anak-anak usia PAUD/TK untuk acara pagelaran seni tari murid Taman Kanak-kanak se-Kota Banda Aceh. Acara yang mengusung tema "Melalui Pagelaran Seni tari dan kreativitas yang berkarakter Islami, kita wujudkan aneuk miet (anak-anak) Carong (pintar) menuju Banda Aceh Gemilang dalam bingkai syariah."

Kegiatan pegelaran yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh seluruh Taman Kanak-Kanak se Kota Banda Aceh. Acara  yang menampilkan kegiatan menari anak-anak usia TK tersebut berlangsung di auditorium Taman Budaya Banda Aceh  itu. Ruang yang dilengkapi dengan kursi bagi para pengunjung tersebut tampak penuh, ditempati oleh keluarga dari anak-anak yang tampil dalam acara itu.

Kebanyakan yang berada di dalam auditorium itu tampaknya adalah Ibu-ibu. Sebagian kecil dihadiri oleh kaum Bapak. Namun ruangan tersebut tampak sesak. Kemudian baru lega, setiap selesai satu pertunjukan, karena orang tua segera mengambil anak-anak mereka di sayap kiri panggung.

dok. pribadi
dok. pribadi
Karena ramainya pengunjung, suhu di dalam ruangan auditorium terasa panas. Banyak pengunjung yang mengipas- kipas diri. Namun, penampilan anak-anak dalam hentakan (beat) music yang mengiringi tari mereka, suasana panas itu bisa berkurang.

Apalagi sekali-kali pecah tawa  karena melihat gerakan tari anak-anak yang kadang membuat kita geli hati. Sehingga, hentakan suara musik yang begitu keras menambah semangat anak-anak yang akan tampil dan yang sedang menari. Tentu saja acara ini terasa sangat menarik bagi oran tua dan anak yang ikut tampil.

Hal yang juga tidak kalah menarik untuk diamati adalah banyaknya papan bunga di luar gedung yang ditempatkan di beberapa tempat atau sudut. Papan bunga itu, selain sebagai ucapan selamat atas terselenggaranya pagelaran seni tari, juga ada beberapa papan bunga yang disewakan kepada pengunjung untuk latar belakang foto.

Pengelolanya adalah orang-orang atau fotografer yang sudah professional. Papan bunga mereka ini bisa disewa untuk mengabadikan  foto anak lewat kamera para fotografer profesional yang selalu hadir di setiap ada acara. Jadi, aktivitas para fotografer ini menjadi sebuah usaha yang masih diminati banyak pengunjung.

dok. pribadi
dok. pribadi
Nah, ketika melihat banyaknya papan bunga di Taman Budaya pagi ini, maka seketika itu pula pikiran melayang-layang ke banyak tempat di mana papan bunga banyak ditemukan selama ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini banyak sekali tempat yang menggunakan papan bunga untuk menyampaikan pesan ucapan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun