Pagi itu, langit masih merah muda ketika Raka duduk sendirian di bawah pohon mangga tua di halaman rumahnya. Ia menatap jalan setapak yang membelah desa, berharap keajaiban datang dari arah matahari yang mulai naik perlahan.
Sudah beberapa minggu terakhir, hatinya terasa gelisah. Sekolah akan segera dimulai, tapi Raka belum tahu apakah ia bisa melanjutkan belajar. Ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai petani sedang sakit, dan keluarga mereka kekurangan uang untuk membayar biaya sekolah.Â
Setiap hari, Raka mencoba membantu ibu dengan berjualan kue keliling desa. meski hasilnya tak seberapa, ia berharap suatu saat bisa mengumpulkan cukup uang untuk membeli buku dan seragam baru.Â
Suatu sore, saat Raka mengantar kue ke lapak pasar, ia bertemu Pak Arman, guru yang dulu mengajar di sekolah desa. Pak Arman tersenyum ramah, lalu bertanya keadaan Raka dan keluarganya.
'Aku dengar ayahmu sedang sakit, Nak. Tapi jangan putus asa. Pendidikan adalah jalan keluar dari kesulitan,' kata Pak Arman penuh semangat.Â
Raka menunduk, suaranya bergetar,' Tapi biaya sekolah sangat mahal, Pak. Aku tak tahu bagaimana kami bisa membayarnya.'
Pak Arman menarik sebuah amplop dari tasnya dan menyerahkannya kepada Raka. ' Ini sedikit bantuan dari komunitas guru. Gunakan dengan bijak. Dan ingat, bila ada kesulitan, berbicaralah pada kami.'
Hari itu, Raka pulang dengan langkah ringan dan hati penuh harapan. Ampun yang diberi Pak Arman bukan hanya uang, tapi juga semangat dan keberanian untuk bermimpi lebih besar.
Beberapa hari kemudian, Raka dan ibunya duduk bersama di meja kayu tua. Mereka menghitung uang yang terkumpul dari berjualan dan bantuan itu. Dengan air mata bahagia, ibu berkata, Kita akan lewatkan hari-hari sulit ini bersama-sama, Nak. Aku bangga padamu.
Senja tiba membawa warna keemasan di balik bukit. Dari jendela rumah, Raka menatap langit dengan senyum penuh keyakinan. Ia tahu perjalanan masih panjang, tapi ia siap melangkah, membawa harapan yang baru lahir disana.Â
Dalam keheningan senja, Raka berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar dengan giat, membantu keluarga, dan suatu hari nanti, mengangkat desa kecilnya menuju masa depan yang lebih cerah.Â