Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Buah Simalakama Tokyo 2020

19 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 19 Juni 2021   15:46 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokyo 2020 dan Sakura (dokumentasi pribadi)

Apalagi di tiap rumah sakit, saat ini daya tampung terhadap pasien Covid-19 terbatas, karena kemampuan rumah sakit untuk menyediakan peralatan, terutama tersedianya ruangan khusus juga sangat terbatas.

Estafet obor olimpiade yang dimulai dari daerah Fukushima, juga berlangsung tidak semeriah olimpiade sebelumnya. Jumlah pengunjung dibatasi, dan waktu seremoni juga dipersingkat.

Dalam perjalanannya menuju Tokyo, rencananya obor olimpiade ini akan singgah di beberapa daerah. Pelaksanaan seremoni ketika singgah di daerah-daerah itu, sama seperti di Fukushima. Bahkan ada beberapa daerah yang tidak merayakan seremoni.

Pada konferensi pers di Japan National Press Club kemarin, ketua komite penanggulangan Covid-19 merekomendasikan untuk tidak mengundang penonton masuk ke stadion saat berlangsungnya pertandingan olimpiade. Rencana untuk membuat arena nonton bareng di beberapa taman juga harus dibatalkan. Ini semua untuk mencegah kerumunan, karena dapat mempercepat penularan virus.

Meskipun sambutan masyarakat dingin, dan pemberitaan media masa pun tidak ramai, pemerintah Jepang kelihatannya tetap akan melaksanakan olimpiade. "Pesawat olimpiade" yang sudah tinggal landas, tidak akan transit dan mengubah arah. Hanya ada satu tujuan, yaitu mendaratkan "pesawat" pada tanggal 23 Juli di stadion olimpiade Kokuritsu Kyougijou.

Ini bisa dimaklumi, karena Jepang telah menggelontor biaya untuk sarana dan prasarana pelaksanaan olimpiade sebesar 394 triliun rupiah! Jadi, wajarlah kalau pemerintah Jepang tidak bisa mundur, alias membatalkan olimpiade.

Ironisnya, untuk melangkah maju (baca:melaksanakan olimpiade) pun, Jepang sebenarnya agak gamang.

Alasan utamanya adalah, persentase vaksinasi yang rendah. Kita semua tahu bahwa Jepang berada pada urutan buncit diantara negara maju dalam urusan vaksinasi. Saya pun sedang menunggu giliran, dan tidak tahu kapan bisa mendapat vaksinasi.

Meskipun dalam jumlah orang terjangkiti virus per hari, Jepang masih lebih rendah pada kirasan 5000 orang dibandingkan Perancis, yang perhari bisa mencapai jumlah 10 sampai 15 ribu orang.

Saat ini, muncul banyak varian baru virus Covid-19. Seperti kita tahu ada varian Inggris, Afrika Selatan, Brazil, India dan sebagainya.

Dengan pelaksanaan olimpiade, maka pergerakan orang antar negara (terutama atlet, ofisial dan wartawan) juga meningkat. Kekhawatiran para ahli adalah, berkumpulnya orang dari berbagai negara saat olimpiade berlangsung, bisa mengakibatkan muculnya varian baru. Kalau hal ini terjadi, mungkin nanti diberi nama "varian olimpiade". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun