Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Buah Simalakama Tokyo 2020

19 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 19 Juni 2021   15:46 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokyo 2020 dan Sakura (dokumentasi pribadi)

Tentu saja kalau hal ini terjadi, maka efeknya bisa kita prediksi. Jumlah orang terjangkiti mungkin akan bertambah banyak per hari. Hal ini tidak kita inginkan, karena selain membuat pening pemerintah Jepang, masyarakat dunia juga pasti menjadi khawatir.

Kerugian akibat pandemi Covid-19 bukan hanya nyawa, namun juga ada kerugian finansial.

Saya pernah membaca koran daring terbitan Amerika, bahwa kerugian finansial setiap satu orang meninggal dunia dengan hitungan kasar adalah 10 juta dolar.

Pada koran yang sama, perhitungan orang meninggal dunia akibat Covid-19 sekitar 2 persen dari jumlah orang terjangkiti. Kalau kita terapkan ini untuk kasus di Jepang, maka orang yang meninggal dunia diperkirakan sekitar 3000 orang per bulan (30 hari dikalikan 100 orang). Sehingga kerugian finansial yang harus ditanggung Jepang besarnya 30 miliar dolar (sekitar 436 biliun rupiah)!

Ini tentu bukan hal menggembirakan bagi Jepang. Posisinya untuk melaksanakan olimpiade adalah maju kena, mundur pun kena. Jepang bagai makan buah simalakama.

Jika sudah begini tentu kita akan berpikir. Apa sih sebenarnya manfaat olimpiade? Apakah supaya banyak turis yang datang?

Tentu Jepang tidak butuh olimpiade agar orang berkunjung ke sini. Cukup dengan makanan, budaya, man-ga dan anime saja, itu bisa menjadi magnet luar biasa, yang bisa menarik banyak orang berkunjung ke Jepang.

Lagipula, keberhasilan suatu negara kan bukan dilihat dari kesuksesannya melaksanakan acara yang bersifat internasional seperti olimpiade.

Keberhasilan suatu negara, dinilai dari bagaimana sistem yang berlaku pada masyarakat bisa berjalan dengan baik. Kekuatan ekonomi, kebebasan warga negara dengan hak dan kewajibannya dilindungi, tingkat atau kadar pemikiran terbuka masyarakatnya, dan kebahagiaan penduduk menjadi faktor yang menentukan apakah suatu negara sudah berhasil atau belum.

Mungkin olimpiade kali ini tidak bisa diadakan secara meriah seperti tahun-tahun sebelumnya, karena dunia sedang dilanda pandemi. Stadion untuk pembukaan olimpiade pun, bentuknya tidak begitu mencolok seperti stadium "sarang burung" yang unik pada olimpiade di Tiongkok tahun 2008.

Akan tetapi, ada satu harapan yang kita semua (masyarakat dunia) inginkan dan mudah-mudahan bisa terwujud. Ini juga menjadi tujuan Olimpiade Tokyo 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun