Mohon tunggu...
david
david Mohon Tunggu... Kesederhanaan

bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuntutan rakyat : Implikasi bagi Manajemen Sumber Daya Manusia

7 September 2025   20:21 Diperbarui: 7 September 2025   20:21 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

    Demonstrasi besar yang terjadi pada 25--30 Agustus 2025 meninggalkan jejak penting dalam sejarah sosial-politik Indonesia. Dari rangkaian aksi tersebut lahirlah 17+8 Tuntutan Rakyat: tujuh belas tuntutan jangka pendek dan delapan tuntutan jangka panjang yang diarahkan kepada pemerintah, DPR, partai politik, kepolisian, TNI, serta kementerian terkait. Jika dilihat melalui kacamata manajemen sumber daya manusia (MSDM), tuntutan ini bukan sekadar agenda politik, melainkan cermin kegagalan sekaligus peluang perbaikan dalam pengelolaan manusia di level nasional.

Tuntutan Jangka Pendek: Krisis MSDM yang Mendesak

      Sejumlah tuntutan yang diajukan masyarakat merefleksikan kebutuhan dasar dalam MSDM. Misalnya, permintaan agar DPR membekukan kenaikan tunjangan adalah simbol isu kompensasi dan keadilan upah. Desakan agar TNI ditarik dari pengamanan sipil dan aparat menghentikan kekerasan menunjukkan pentingnya lingkungan kerja yang aman bagi rakyat sebagai "pekerja" dalam sistem kenegaraan. Begitu pula tuntutan pembebasan demonstran, yang berkaitan dengan hubungan industrial yang sehat dan penghormatan terhadap hak berpendapat.

      Selain itu, tuntutan agar buruh, guru, tenaga kesehatan, dan mitra ojek online mendapat upah layak menegaskan pentingnya sistem penghargaan dan kesejahteraan yang adil. Semua ini sejatinya merupakan indikator klasik dalam MSDM: bagaimana organisasi memastikan bahwa kompensasi, keamanan, dan hubungan kerja berjalan sesuai prinsip keadilan.

Tuntutan Jangka Panjang: Reformasi Struktural SDM Nasional

  Delapan tuntutan jangka panjang menggambarkan agenda reformasi lebih mendalam. Reformasi DPR dan partai politik menuntut kepemimpinan yang etis, transparan, dan akuntabel---nilai inti dalam manajemen kepemimpinan. Reformasi pajak dapat dilihat sebagai upaya membangun sistem insentif nasional yang lebih adil.

      Sementara itu, penguatan KPK dan penegakan UU Perampasan Aset Koruptor berkaitan dengan sistem disiplin organisasi, di mana pelanggaran harus ditindak secara tegas untuk menjaga kepercayaan. Reformasi Polri dan TNI menekankan pentingnya pembagian peran yang sesuai job description, agar fungsi organisasi berjalan efektif tanpa tumpang tindih. Bahkan tuntutan perlindungan masyarakat adat dan lingkungan mengingatkan bahwa pengelolaan SDM harus berorientasi pada keberlanjutan, selaras dengan konsep corporate social responsibility.

Implikasi bagi MSDM

      Dari kacamata MSDM, 17+8 Tuntutan Rakyat menunjukkan beberapa hal penting. 

Pertama, keadilan kompensasi adalah fondasi stabilitas sosial. Ketika pejabat mendapat fasilitas berlebihan sementara rakyat hidup pas-pasan, kesenjangan itu menciptakan frustrasi kolektif.

 Kedua, komunikasi yang macet antara pemerintah dan masyarakat membuat protes menjadi satu-satunya saluran. Dalam bahasa hubungan industrial, demonstrasi adalah bentuk collective bargaining di jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun