Mohon tunggu...
teungku.nurdin teungku.abd.gani.isa
teungku.nurdin teungku.abd.gani.isa Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang mencari kebenaran melalu berbagai sumber yang ada dasn menerapkannya melaui tulisan-tulisan yang bisa berguna bagi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

DPR Aceh vs Jakarta, Pertarungan antara Demokrasi dan Tirani?

2 April 2013   21:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:50 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13649113781060705186

Gambar:VOA.Com Kelihatannya  pemerintah pusat di Jakarta hendak membuka-buka lagi luka lama yang menganga yang sesungguhnya belum sembuh ,suatu luka hati suku bangsa Aceh sebagi ekses  pengkhianatan Jakarta sebelumnya.Rakyat Aceh sudah banyak menderita sejak  pengngingkaran Sukarno terhadap  janjinya kepada rakyat Aceh yang kemudian menimbulkan perlawanan bersenjata(1953-1962)yang banyak menelan korban jiwa dan  harta benda.Dalam peperangan itu terjadi berbagai kekerasaan model Kapten Westerling terhadap ratusan waraga penduduk Cot Jumpa,Aceh Barat. Peperangan Aceh-NKRI diakhiri dengan Ikrar lamteh dengan pemebrian amnesti bagi semua pengikut Tkg.M.Dawud Beureueh,keistimewaan di bidang keagamaan,pendidikan dan adat istiadat.Namun hal itu juga hanya diatas kertas belaka,sehingga wilayah yang besar sekali konstribusinya kepada Negara Kesatuan RI itu memproklamirkan kemerdekaannya yang disponsoiri oleh GAM pimpinan Almarhum Hasan Muhammad di Tiro. Selama operasi"Jaring Merah" banyak warga Aceh juga  menjadi korban kebiadaban aparat keamanan dan juga GAM,lalu disusuli lagi oleh operasi militer yang dilancarikan Jakarta mulai dari DOM(Daerah Operasi Militer),Darurat militer seiring ofewnsif militer besar-besaran terhadap rakyat Aceh.Pembantaian model Westerling  terjadi lagi di berbagai  tempat di Aceh,salah satunya  terhadap Tgk.Bantaqiyah dan  puluhan santrinya,yang para pelakunya  masih bebas diluaran. Inilah  imbalan bagi Aceh yang telah memfasilitasi wilayahnya dan membiayai PDRI sebagai pemerintah Indonesia dipengasingan saat itu,lalu menyumbnagkan  pesawat -pesawat terbangnya untuk menghidupi NKRI tersebut.Tetapi setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada NKRI sebagai konsekuwensi KMB ,Aceh tetap berdaulat  dan merdeka karena tidak dikuasai oleh Belanda dan bukan RIS(BFO) .  Sementara yang menjadi NKRI  merupakan wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda lalu dijadikan BFO(RIS) yang  selanjutnya dalam KMB  diserahkan kedaualatannya kepada NKRI.Karenanya  Aceh sebagaimana yang dikenal sekarang,bukanlah sebagaimana  wilayah-wilayah lainnya yang  bekas jajahan Belanda yang kemudian menjadi NKRI  sebagai konsekuwensi KMB. Daalam kontek inilah,maka wajar sekiranya Nanggroe Aceh Darussalam itu berbeda juga dengan wilayah lainnya karena memang  latar belakang historisnya  berbeda.Peperangan antara GAM-Indonesia 1975-2005 sudah sanagat besar  korbannya,karenanya  semestinya rejim SBY  Jakarta tidak perlu mengungkit-ungkit lagi masa lalu.Apalagi  sekiranaya  hendak membatalkan qanun ,bendera,partai lokal yang sudah disahkan oleh mayoritas  anggota DPR  Aceh.Jika  hal itu memang akhirnya dilakukan,bukankah itu bisa di sebut rejim Jakarta  melawan suara rakyat Aceh yang sesungguhnya  merupakan konsekuwensi dari MOU Helsinki yang ditandatangani antara GAM-Indonesia 15 Agustus 2005. Memang  katakanlah  bendera itu mirip dengan bendera GAM,akan tetapi  hal itu merupakan keputusan mayoritas  anggota DPR Aceh yang harus  dihormati olesh siapapun sebagai refkleksi sistem demokrasi yang sering kita dengar dnegan"suara rakyat suara tuhan".Pmerintah semestinya mengurus saja yang lebihutama daripada yang sudah usang tersebut,apalagi yang diragukan setelah semuanya dibubarkan termasuk GAM. Bendera Aborigin juga bisa berkibar berdampingan dengan bendera Australia,sebagaimana juga bendera Hongkong .Kesetiaan  suku bangsa Aceh tidak perlu diragukan lagi kepada bangsa dan negaranya,bukankah  rakyat Aceh yang mendanai NKRI saat seluruh  Hindia Belanda dikuasai oleh belanda.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun