Mohon tunggu...
Syukur Budiardjo
Syukur Budiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pensiunan Guru Bahasa Indonesia SMP di DKI Jakarta. Alumnus Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Bahasa Indonesia IKIP Jakarta. Dengan suka hati menulis artikel, cerpen, dan puisi di media massa cetak, media online, dan media sosial. Menulis buku kumpulan puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018) dan buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018(. Tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andaikan Budi Setiyanto Membaca Puisi Subagio Sastrowardoyo

6 September 2019   15:06 Diperbarui: 6 September 2019   18:15 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oh, ternyata puisi atau sajak dapat mengingatkan kita agar tak berputus asa. Sebab, sajak dapat melupakan Anda kepada pisau dan tali, melupakan Anda kepada bunuh diri.

Umur Bagaikan Tali

Umur itu bagaikan tali. Lambat laun memendek karena aus dimakan usia. Melalui hari-hari maut dirajut. Kita bersuka ria dan melupakan maut. Kita dikepung derita dan dibuai gemerlapnya duna, namun menghindari maut. Akan tetapi, jika waktu tiba sesuai dengan takdir yang telah tercatat di garis tangan, kita tak mampu mengelak dan menempelaknya.

Berikut ini puisi "Bagaimana Cara Membunuh Diri? Mari Kuceritakan tentang Kita yang Mengejar Mati" karya penyair Indra Intisa, yang menggambarkan umur sebagai tali itu..

BAGAIMANA CARA MEMBUNUH DIRI?
MARI KUCERITAKAN TENTANG KITA YANG MENGEJAR MATI

umur terus memendek tali
menuju buhul bernama mati.

ia bernama maut.
lahir dari tali yang dirajut.

suatu ketika, kita menipu
tali pun bergelombang.
kita asyik bermain lampu
dengan cahaya benderang.
"Tidakkah lupa akan gelap?"

suatu hari, tali mengusut
di tengah. Ia mainkan kalut
dengan cinta. Kita mabuk oleh kusut.
diam-diam kita hanyut.
"Bolehkah memutus tali di tengah?"

maut hadir sebelum sampai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun