Oh, ternyata puisi atau sajak dapat mengingatkan kita agar tak berputus asa. Sebab, sajak dapat melupakan Anda kepada pisau dan tali, melupakan Anda kepada bunuh diri.
Umur Bagaikan Tali
Umur itu bagaikan tali. Lambat laun memendek karena aus dimakan usia. Melalui hari-hari maut dirajut. Kita bersuka ria dan melupakan maut. Kita dikepung derita dan dibuai gemerlapnya duna, namun menghindari maut. Akan tetapi, jika waktu tiba sesuai dengan takdir yang telah tercatat di garis tangan, kita tak mampu mengelak dan menempelaknya.
Berikut ini puisi "Bagaimana Cara Membunuh Diri? Mari Kuceritakan tentang Kita yang Mengejar Mati" karya penyair Indra Intisa, yang menggambarkan umur sebagai tali itu..
BAGAIMANA CARA MEMBUNUH DIRI?
MARI KUCERITAKAN TENTANG KITA YANG MENGEJAR MATIumur terus memendek tali
menuju buhul bernama mati.ia bernama maut.
lahir dari tali yang dirajut.suatu ketika, kita menipu
tali pun bergelombang.
kita asyik bermain lampu
dengan cahaya benderang.
"Tidakkah lupa akan gelap?"suatu hari, tali mengusut
di tengah. Ia mainkan kalut
dengan cinta. Kita mabuk oleh kusut.
diam-diam kita hanyut.
"Bolehkah memutus tali di tengah?"maut hadir sebelum sampai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!