Mohon tunggu...
Syukur Iman Waruwu
Syukur Iman Waruwu Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobby badminton,suka bergaul atau bercerita, suka konten yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tidak Semua Harus Lantang: Keunikan Pribadi Soft-Spoken di Tengah Dunia yang Bising

10 Oktober 2025   15:20 Diperbarui: 10 Oktober 2025   15:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tirto Id (berbicara baik baik)

Soft Spoken adalah suatu sifat orang dalam berbicara dengan intonasi yang lembut tidak keras, tidak bersifat membentak, pelan dan sopan.

Di tengah dunia yang semakin ramai dengan suara, opini, dan ekspresi yang beradu di berbagai ruang  baik nyata maupun digital  ada sekelompok orang yang sering kali tidak terlalu tampak. Mereka tidak suka berteriak, tidak gemar menjadi pusat perhatian, dan cenderung berbicara dengan nada lembut. Mereka disebut soft spoken  pribadi yang menyalurkan kekuatan bukan lewat kerasnya suara, melainkan lewat kedalaman tutur dan ketenangan hati.

Banyak orang masih salah menilai pribadi soft-spoken. Tak jarang, mereka dianggap lemah, pendiam, atau bahkan tidak berani mengemukakan pendapat. Padahal, di balik kelembutan suara itu tersimpan kepekaan dan ketenangan yang justru menjadi kekuatan tersendiri. Pribadi soft spoken biasanya mampu mendengarkan dengan sungguh-sungguh, memikirkan kata-kata sebelum berbicara, dan memberikan pengaruh dengan cara yang tenang namun mendalam.

Dalam dunia yang penuh kompetisi dan kebisingan, keberadaan mereka mengingatkan kita bahwa tidak semua orang harus bersuara keras untuk didengar. Ada nilai dalam ketenangan, ada pesan dalam diam, dan ada karisma dalam kelembutan. Justru lewat karakter inilah, pribadi soft spoken sering membawa suasana damai dan menenangkan bagi sekelilingnya.

Menjadi soft-spoken bukan berarti menolak perubahan atau takut berpendapat. Sebaliknya, itu adalah bentuk kesadaran diri memahami bahwa kekuatan tidak selalu diukur dari volume suara, tetapi dari makna dan ketulusan yang disampaikan. Dalam setiap kata lembut mereka, sering tersimpan kebijaksanaan yang mengalir dari hati.

Keunikan pribadi soft spoken mengajarkan kita untuk lebih menghargai keberagaman karakter. Dunia ini tidak hanya butuh mereka yang lantang berbicara, tetapi juga mereka yang menenangkan dengan sikap dan tutur. Karena pada akhirnya, harmoni bukan tercipta dari satu nada yang keras, melainkan dari perpaduan berbagai suara yang saling melengkapi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun