Mohon tunggu...
Syta Dwy Riskhi
Syta Dwy Riskhi Mohon Tunggu... Administrasi - Move

Simpel dan santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Imajinasi Bus Malam

12 November 2017   09:48 Diperbarui: 12 November 2017   10:05 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan bus malam aku memutuskan pulang kerumah, sudah tiga bulan aku tak pulang, bekerja sebagai penulis memang tak tentu, bisa dikatakan sibuk, bisa juga tidak. Di dalam bus aku melihat sekeliling, tidak semua kursi penuh, begitu juga kursi sebelahku yang kosong, sepuluh menit berlalu bus mulai melaju.

Suasana malam yang pas untuk perjalanan, belum jauh dari terminal, rintik hujan turun perlahan-lahan membasahi jalan, rintik-rintik hujan itu kecil dan berirama. Sepanjang jalan aku menengok ke jendela memandangi suasana luar, memperhatikan setiap objek yang ku lewati. Suasana dalam bus tenang dan hening, sebagian penumpang  terlelap.

Di tengah perjalanan yang syahdu ini, aku di kagetkan dengan suara benturan keras, aku berdiri dari kursi dan melihat-lihat mencari sumber suara. Tepat di depan bus yang ku tumpangi, terjadi kecelakaan bus dan truk, nampak bus itu terpental dan berguling-guling kemudian terbalik, aku berteriak histeris, mungkin saja itu akan terbakar, aku berteriak agar seseorang menolong para penumpang bus itu.

Terlihat dari balik kaca, seluruh penumpang berusaha keluar, menggedor kaca jendela, melambaikan tangan seakan keadaan di sana sangat mencekam. Aku masih berdiri di tempatku, menyaksikan percikan api mulai menyala, aku kembali berteriak

"Api...!!!!! busnya akan terbakar..!!!"

Benar saja, terdengar suara ledakan dan bus pun terbakar, tak ada yang berhasil keluar dari dalam bus, api menyambar-nyambar seluruh badan bus itu.

Aku semakin panik, orang-orang hanya terdiam menyaksikan kejadian itu. Aku melangkahkan kaki keluar dari bus, mencoba mencari pertolongan atau menghubungi polisi. Saat hendak melangkah keluar pintu, aku terjatuh seolah-olah bus yang ku tumpangi sangat tinggi hingga untuk memijakkan kakiku di jalan, aku merasa terjatuh sangat dalam.

Aku tersentak, mataku terbuka lebar, tapi aku sudah berada di tempat yang berbeda, semuanya serba putih, lalu terdengar suara perempuan bertanya apa aku sudah sadar?.

Aku menoleh ke arah perempuan itu, kemudian terlihat orang-orang, dan peralatan medis, aku berada di rumah sakit.

Aku kebingungan, tubuhku tak bisa di gerakkan, seorang perawat menjelaskan padaku bahwa bus yang aku tumpangi mengalami kecelakaan. Aku masih bingung, apa yang ku lihat dalam mimpi adalah apa yang aku alami?

Suara bising klakson membangunkan ku yang tertidur menyender di kaca jendela bus, aku mengedip-ngedipkan mata agar penglihatanku jelas, tak ada yang berubah, tak ada yang aneh, semuanya baik-baik saja seperti sebelum bus melaju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun