Mohon tunggu...
sylva juliantywardani
sylva juliantywardani Mohon Tunggu... Akuntan - pelajar

----

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Fenomena Pembayaran Digital

26 Februari 2020   08:40 Diperbarui: 26 Februari 2020   08:39 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

E-Payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Menawarkan fasilitas yang mudah , praktis, dan serba cepat, e-payment menjadi sistem pembayaran yang banyak digunakan masyarakat dizaman sekarang. 

Bagaimana tidak hampir semua lqpisan masyarakat menggunakan gadget untuk melakukan aktivitas termasuk dalam hal jual/beli. E-payment merupakan salah satu bukti dari kemajuan teknologi. Namun walaupun hampir semua lapisan sudah mengenal teknologi, masih banyak orang yang awak akan pengetahuan yang meragukan e-payment ini.

Perusahaan teknologi pembayaran global, Visa merilis Consumer Payment Attitudes Study tahun 2016. Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Harianto Gunawan mengatakan bahwa 80 persen masyarakat indonesia lebih suka menggunakan pembayaran elektronik dibanding dengan pembayaran tunai. 

Sebuah artikel tentang salah satu aplikasi e-payment Dana, menyatakan bahwa revolusi ketiga saat ini adalah digital payment. CEO Aplikasi Dana Vincent Henry  Iswaratioso dalam wawancaranya mengatakan bahwa Dana mempunyai peran dalam kontribusi pengembangan teknologi di Indonesia. Dibalik fasilitas yang e-payment tawarkan tidak bisa dipungkiri bahwa e-payment memiliki beberapa kekurangan. 

Belum semua tempat di semua daerah bisa menggunakan e-payment. Tidak hanya itu karena e-payment berbasis teknologi maka jika ada kerusakan atau hilangnya suatu akun uang tidak bisa dikembalikan. Kemudahan e-payment juga membuat orang-orang cenderung lebih boros dalam mengeluarkan uang.  Karena tidak melakukan uang tunai secara langsung, maka secara psikologis orang merasa bahwa tidak apa-apa untuk bertransanksi lagi dan lagi.

Karena e-payment merupakan hal yang dinilai baru. Peran milenial dalam memperkenalkan e-payment cukup besar. Keinginan milenial untuk mau berubah menjadi lebih baik, lebih cepat dan lebih maju berperan besar dalam mempengaruhi orang-orang yang lebih tua untuk menggunakan e-payment. 

Edukasi yang cukup juga menjadi peran penting untuk memperkenalkan e-payment lebih luas lagi. Orang-orang perlu edukasi untuk yakin terhadapat e-payment. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki payment. 

Pengguna harus menggunakan e-payment secara bijak. Seperti membuat budgeting  untuk penggunaaan e-payment, mengecek saldo e-payment secara berkala agar tidak hilang, dan selalu membawa uang tunai karena untuk berjaga-jaga ketika berada ditempat yang belum terdapat e-payment.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun