Mohon tunggu...
Syivaun Nadhiroh
Syivaun Nadhiroh Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT sekaligus Mahasiswi Magister Pendidikan Islam UIN MALIKI Malang

Menjadi Manusia yang mengerti akan makna kehidupan dengan Antusias, Semangat, Smart, Kreatif dan Inovatif. Semoga Sukses dan Berkah, amiin... SEMANGAT-SEMANGAT.....

Selanjutnya

Tutup

Film

Hikmatut Tasyri' dari Film "The Physician" (Ibnu Sina)

27 Juli 2020   09:55 Diperbarui: 27 Juli 2020   10:11 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Berlanjut yang kedua yatiu menjaga akal, dalam penyebaran wabah yang begitu cepat, mengakibatkan seluruh penduduk Isfahan shock dan tak terarah, semua berlarian untuk menjaga dirinya dan barang-barangnya, baik keluarga, rumah, barang dagangan dan lainnya. Tapi tidak sedemikian cepat mereka menyelamatkan diri, karena wabah itu dapat dibilang dua kali lipat lebih cepat menjalarnya dibandingkan dengan kecepatan lari mereka.

Maqosid yang ketiga yaitu menjaga diri, pergerakkan wabah yang menjalar begitu cepat menjadikan diri seseorang tidak memiliki daya untuk menyelamatkan diri karena wabah ini, tidak tampak langsung oleh tubuh sepeti halnya teman Rob yaitu, Karim. Dia juga sebagai para pencari ilmu dan sebagai tabib bagi orang-orang yang membutuhkannya ketika wabah itu tiba, tapi apalah daya bagi Karim yang juga terkena wabah tersebut, saat semua proses penyembuhan untuk penduduk telah usai. Sehingga jiwa Karim terancam dan meninggal dunia.

Selanjutnya macam yang keempat yaitu menjaga keturunan, ketika wabah menyerang tiba-tiba dan mereggut nyawa penduduk dengan begitu cepat menyebar keseluruh tubuh ada kemungkinan kecil bisa terselamtkan dan hidup kembali. Begini ada dua versi, jika memang dalam proses penyembuhan sebagian dari mereka masih hidup dan sehat kembali, maka keturnan keluarga tidak akan terancam punah, yang itu masih terjaga. Tapi jika memang dalam proses tersebut tidak bisa ditolong kembali, maka keturuna pun tidak dapat dilestarikan dengan baik.

Dan yang terakhir adalah menjaga harta, penjagaan harta yaitu dari sekian yang terakhir mengapa, karena harta masih bisa dicari sedangkan yang lainnya belum tentu mendapatkannya kembali. Dalam cerita ini, ketika wabah sudah menjalar banyak dari mereka para penduduk nyaris kehilangan segalanya, begitu juga harta yang dimiliki sudah berlulu lantah menjadi satu dengan tanah. Begitu akan menjaga harta, menjaga diri saja belum tentu selamat apalagi harta.

Dari kelima maqasid tersebut, dapat ditinjau bahwa dengan datangnya wabah black death itu tidak bisa menjaga kelima-limanya baik agama, akal, diri atau jiwa, keturunan dan harta. Itu ika dilihat dari kelima maqasid, begitu juga dengan pandagan lain dari sudut yang berbeda yaitu dari, Raja Shah atau kerajaan Isfahan, penjaga gerbang kota Persia, kerajan Seljuk, madrasah dan tabib, penduduk kota Isfahan dan keluarga.

Dari raja Shah sendiri tidak ada komando untuk penjagaan ketat terhadap gerbang kerajaan, sehingga tidak diketahui dari siapa penyakit itu ada dan orang asing yang masuk tidak dengan sebuah perizinan. Padahal ini penting, jadi ketika ada penjaga di gerbang kerajaan Isfahan maka orang asing yang membawa penyakit tersebut bisa dicegah oleh mereka. Kemudian dari kerajaan Seljuk sendiri mereka ingin balas dendam atas terbunuhnya putranya, sehingga sudah direncanakan dengan sengaja bahwa dia menginginkan kota Persia menjadi miliknya. Dengan cara mengirimkan wabah penyakit tersebut.

Sedangkan untuk madrasah ini, masih kurang meperhatikan penduduk sekitarnya, karena mereka tidak memberikan peringatan sebelumnya, padahal wabah itu sudah pernah terjadi ketika zaman ayahnya Shah. Setidaknya mereka memberi pencegahan dengan menanggulangi wabah tersebut dengan memberi tahu penduduk cara mencegahnya dan menghadapinya, sehingga penduduk sudah tidak lagi mengalmi shock dan ketidak berdayaan dengan wabah tersebut. Kemudian yang terakhir yaitu para penduduk sendiri yang tidak siap dan kurang mempersiapkan diri dalam menyambut wabah tersebut. Jadi alangkah baiknya bagi mereka untuk terus memberikan penjagaan ketat terhadap diri dan keluarga mereka.

Dari itu faktor-fator yang terlibat didalmnya harus mempertanggung jawabkan tentang amanah yang diemban mereka dan juga membalas dengan berbagai ragam cara, agar mereka rela dengan adanya wabah tersebut. Maka pembunuhan disengaja ini, harus sesuai dengan pembalasannya, yaitu nyawa dan nyawa.                                                                                                                                                                      

  • Kritik

Merujuk dari keberanian dan kejujuran film ini mengangkat tokoh Ibnu Sina yang tidak sepenuhnya diadaptasi dari sejarah Ibnu Sina secara benar. Kisah wafatnya Ibnu Sina dengan bunuh diri meminum racun karena "frustasi" perpustakaan dan universitasnya yang dibakar oleh Bani Seljuk, hal ini merupakan pembelokan dari kisah sejarah aslinya.

 Dalam sejarah kita tahu, Ibnu Sina tidak meninggal karena bunuh diri. (penggambaran begitu justru bertentangan dengan karakter awal Ibnu Sina yang berfikiran terbuka, optimis dan positif). Ibnu Sina wafat di tahun 1037, dipanggil Tuhan dengan cara yang sangat indah yakni ketika tengah mengajar di sebuah sekolah. Sejarah ilmu pengetahuan mengenal Ibnu Sina, sebagai "Bapak Kedokteran Modern", George Sarton menyebutnya "Ilmuwan paling terkenal di dunia Islam", Bonica menggelarinya "The Prince of Medicine". Karya monumentalnya The Book of Healing dan The Canon of Medicine menjadi textbook wajib berabad-abad di Eropa selama abad pertengahan.

Dominasi Barat masih tergambar kuat di film ini, dimana Ibnu Sina sebelum wafatnya dikisahkan memberikan kitab besar (mungkin yang dimaksud text book Canon of medicine yang legendaris itu?) pada Rob. Ibnu Sina mewasiatkan pada Rob, murid terbaiknya agar mengoreksi kesalahan-kesalahannya dan mengumumkan pada seluruh dunia tentang perkembangan terbaru dunia medis terutama ilmu anatomi yang ia peroleh dari pembedahan mayat Qosim. "...Dalam mimpiku, aku berharap banyak pemuda dari seluruh dunia belajar disini hingga 1000 orang...Koreksi kesalahku, tambahkan diagrammu dan tunjukkan kepada dunia apa yang telah kau pelajari disini" kata Ibnu Sina pada Rob. Dan warna dominasi yang paling menyolok adalah adegan ibnu Sina yang menjadi asistennya Rob, ketika tengah mengoperasi Shah (tipikal Western yang lebih cenderung untuk menjadi pahlawan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun