Mohon tunggu...
Syifa Azkia Purwanti
Syifa Azkia Purwanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Memiliki minat yang tinggi di bidang pendidikan. Berpengalaman membuat konten parenting dan pendidikan anak usia dini di platform Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI 2022: Pendampingan UMKM Kopi Katenjo sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

13 Agustus 2022   17:45 Diperbarui: 13 Agustus 2022   17:52 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama 30 hari mahasiswa kelompok terbatas 167 Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tenjolaya, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini mengusung tema Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata yang diaplikasikan melalui program kerja pendampingan UMKM di Desa Tenjolaya.

Desa Tenjolaya merupakan desa yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Mayoritas warga di desa ini bermata pencarian sebagai petani. Tanah yang terbilang subur membuat Tenjolaya kaya akan hasil tani seperti teh, strawberry, hingga biji kopi dengan kualitas yang bisa bersaing di pasaran.

dokpri
dokpri

Melalui survey dan proses diskusi yang panjang kami memutuskan untuk mendampingi UMKM yang bergerak di sektor perkopian. Salah satu UMKM yang ada di Desa Tenjolaya adalah Kopi Katenjo.

Kopi Katenjo merupakan brand kopi lokal yang berdiri sejak tahun 2016. Didirikan oleh Pak Dedi Sahyana yang merupakan warga asli Tenjolaya. Nama ‘Katenjo’ diambil dari Bahasa Sunda yang memiliki arti ‘terlihat’ yang dengan harapan cita rasa kopi ini bisa terlihat dan dinikmati oleh para pecinta kopi. Selain itu Katenjo merupakan singkatan dari “Kopi Asli Tenjolaya” yang menunjukan lokasi produksi Kopi Katenjo itu sendiri. Pak Dedi Sahyana, selaku pemilik Brand Kopi Katenjo ini kerap kali mengikuti pameran kopi di berbagai kota di Indonesia.

Pada dasarnya Kopi Katenjo merupakan kopi jenis Arabica. Akan tetapi, dalam proses pembuatannya menggunakan teknik-teknik yang berbeda sehingga menghasilkan variasi yang berbeda pula. Sejauh ini terdapat 5 jenis Kopi Katenjo, yakni semi-wash, full-wash, honey, wine dan natural.

dsc06319-min-jpg-62f771f508a8b57dad4e8873.jpg
dsc06319-min-jpg-62f771f508a8b57dad4e8873.jpg
Sejak dirintisnya brand ini hingga dipenghujung tahun 2019 Pak Dedi dapat menjual biji kopi hingga 1-3 kuintal setiap bulannya. Akan tetapi, kehadiran Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif yang kritis pada Kopi Katenjo sehingga penjualan kian merosot. Selama pandemi pemasaran secara offline terasa sulit untuk dilaksanakan.

Melihat adanya kendala yang dialami Kopi Katenjo mendorong mahasiswa KKN UPI untuk membantu sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah membuat akun Instagram yang bisa membantu penjualan secara online.

dokpri
dokpri

Pada akun Instagram @kopi_katenjo mahasiswa KKN UPI mencoba membangun Brand Awareness terhadap Kopi Katenjo melalui konten-konten yang diupload pada platform tersebut. Salah satu yang menjadi kebutuhan konten untuk Instagram adalah foto produk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun