Mohon tunggu...
Syifaurrohmah
Syifaurrohmah Mohon Tunggu... mahasiswa semester 2

Hai saya mahasiswa keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Telemedicine

7 Mei 2025   15:49 Diperbarui: 7 Mei 2025   15:49 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Definisi Telemedicine

Telemedicine berasal dari istilah Yunani, yang terdiri dari kata tele yang berarti jauh, dan medis yang berarti pelayanan kesehatan oleh profesional kesehatan. Dari sini, para ahli kemudian menafsirkan telemedicine sebagai kombinasi dari teknologi informasi dan komunikasi dengan ilmu medis untuk menawarkan layanan kesehatan tanpa batasan lokasi atau dilakukan dari jarak jauh. Telemedicine diartikan sebagai penyampaian layanan kesehatan dari jarak jauh melalui alat elektronik untuk mendiagnosis, mengobati, serta mencegah penyakit dan cedera, serta melakukan penelitian, edukasi, dan pelatihan bagi penyedia layanan kesehatan. Telemedicine diartikan sebagai penyampaian layanan kesehatan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi elektronik untuk mendiagnosis, mengobati, mencegah penyakit dan cedera, melakukan penelitian dan pendidikan, serta memberikan pelatihan kepada penyedia layanan kesehatan. Penerapan telemedicine menawarkan keuntungan karena biaya yang lebih efisien, meningkatkan hasil kesehatan, dan meningkatkan kepuasan di antara pasien yang membutuhkan perawatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi penyakit kronis. 

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 20 Tahun 2019, telemedicine merupakan penyampaian layanan kesehatan jarak jauh oleh tenaga medis yang profesional dengan memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi, yang mencakup pertukaran informasi mengenai diagnosis, terapi, serta pencegahan penyakit. Pengembangan keterampilan terkait cedera, penelitian, dan evaluasi, serta penyediaan layanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan (Kemenkes RI, 2019). WHO membedakan antara telemedicine dan telemedicine. Menurut WHO, telemedicine dilihat sebagai perpaduan antara telekomunikasi dan praktik medis yang bersifat lebih preventif dan proaktif. Di sisi lain, istilah telemedicine merujuk pada kegiatan yang lebih fokus pada penyembuhan. Namun, para ahli berpendapat bahwa kedua istilah tersebut pada dasarnya tidak berada dalam kategori yang berbeda secara ketat menurut klasifikasi WHO. Telemedicine dan telemedicine memiliki luas cakupan yang serupa. Dalam praktiknya, istilah telemedicine lebih banyak digunakan dan pada akhirnya akan mencakup seluruh aspek dalam bidang kesehatan, dari pencegahan hingga pengobatan (PB IDI, 2020). Telemedicine merupakan metode medis yang memanfaatkan komunikasi suara, visual, dan informasi, mencakup layanan seperti perawatan, diagnosa, konseling, terapi, pertukaran data medis, dan kolaborasi ilmiah dari jarak jauh. Dari definisi tersebut, jelaslah bahwa telemedicine mencakup berbagai aspek yang sangat luas. Ini mencakup penyediaan layanan kesehatan secara remote (termasuk dalam bidang klinis, edukasi, dan manajemen) melalui pengiriman informasi (audio, video, grafik) menggunakan teknologi telekomunikasi (interaksi audio dan video), email, komputer, serta telemetri yang melibatkan dokter, pasien, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dengan kata lain, telemedicine digunakan ketika ada pertukaran informasi antara dua dokter yang membicarakan permasalahan pasien melalui telepon.

Manfaat dan Keunggulan Telemedicine dalam Layanan Kesehatan

Telemedicine memberikan manfaat, yaitu:

  • Telemedicine mempermudah pasien untuk mengakses layanan kesehatan.
  • Telemedicine dapat memperkuat kelanjutan perawatan bagi pasien.
  • Dapat mempercepat durasi waktu yang dibutuhkan dalam konsultasi medis.
  • Meningkatkan efisiensi dalam mencatat layanan yang diberikan kepada pasien.
  • Memperbaiki kualitas komunikasi antara dokter dan pasien.
  • Membantu mengurangi biaya transportasi pasien dan mengurangi kebutuhan akan prosedur atau konsultasi spesialis dengan memberikan perawatan yang lebih efisien.
  • Meski di beberapa wilayah terdapat keterbatasan sumber daya kesehatan, telemedicine memungkinkan pasien tetap mendapatkan perawatan kesehatan.
  • Mempermudah akses pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan.
  • Mengurangi waktu yang diperlukan pasien untuk bepergian ke fasilitas kesehatan

Dalam praktek, telemedicine menunjukkan keunggulan bahwa keberadaannya dapat memberikan manfaat dan transformasi signifikan di sektor kesehatan. Setidaknya ada tiga poin utama yang ditawarkan oleh konsep telemedicine:

  • Telemedicine meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat
  • Telemedicine meningkatkan mutu layanan kesehatan
  • Telemedicine menurunkan biaya pelayanan kesehatan

Pemanfaatan telemedicine merupakan inovasi teknologi dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis. Telemedicine memungkinkan pasien untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka terkait konsultasi kesehatan kepada dokter, terutama saat pasien tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan secara langsung. Penggunaan telemedicine selama pandemi dapat mendukung upaya penyelidikan epidemiologi, pengendalian penyakit, dan penanganan pasien, baik yang menunjukkan gejala maupun yang tidak. Dengan menggunakan telemedicine, pasien yang mengalami gejala ringan dapat memperoleh perawatan yang dibutuhkan tanpa perlu bertemu dengan pasien lain yang mungkin dapat memperburuk kondisi mereka.

Hambatan atau Tantangan yang Dihadapi dalam Penerapan Telemedicine

Ada beberapa faktor yang dapat menghambat penerapan telemedicine, diantaranya:

1. Keterbatasan Infrastruktur Teknologi

  • Kesenjangan Teknologi dan Akses Internet: Banyak daerah di Indonesia masih memiliki koneksi internet yang buruk, sehingga menghambat akses layanan telemedis (Wiweko et al., 2021). Ketiadaan infrastruktur digital yang memadai merupakan hambatan yang signifikan bagi pengembangan layanan telemedicine secara luas. Ketersediaan akses internet yang terbatas di daerah pedesaan merupakan hambatan yang signifikan untuk implementasi layanan telemedicine yang efektif. Kesenjangan digital yang masih ada di banyak daerah semakin memperumit akses tanpa batas ke layanan telemedis. Ketiadaan perangkat pendukung, seperti ponsel pintar atau komputer, menjadi tantangan yang signifikan bagi individu dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
  • Kurangnya Literasi Digital di Masyarakat: Telah dibuktikan bahwa tidak semua pasien memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan aplikasi telemedicine, terutama para lansia dan mereka yang memiliki pendidikan terbatas. Untuk mengatasi kesenjangan ini, diperlukan peningkatan edukasi digital, sehingga dapat memfasilitasi pemanfaatan layanan telemedicine oleh masyarakat umum

2. Masalah Keamanan dan Privasi Data Pasien

  • Penyimpanan data yang terpusat menimbulkan berbagai masalah, antara lain pelanggaran data tidak adanya transparansi dan kepercayaan, biaya pengeluaran  yang besar, dan berkurangnya fokus pada kesejahteraan pasien dan perlindungan privasi data. Tantangan-tantangan dalam keamanan data ini telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan terkait perlindungan data pasien di ranah medis. Oleh karena itu, keamanan dan kerahasiaan data pribadi harus menjadi hal yang sangat penting, dan tindakan pencegahan yang efektif harus segera diterapkan untuk memastikan perlindungan privasi pasien.
  • Potensi kebocoran data pasien merupakan masalah yang signifikan dalam domain telemedicine. Informasi medis yang sensitif, termasuk riwayat penyakit menular seksual dan gangguan kejiwaan, rentan terhadap peretasan. Tantangan lebih lanjut adalah kurangnya pemahaman pasien tentang perlindungan data. Banyak pasien tidak menyadari bahwa tanggung jawab untuk keamanan data berada di tangan penyedia layanan kesehatan, yang dapat membatasi ketajaman mereka ketika memilih aplikasi telemedicine.

3. Hambatan Sosial dan Budaya

  • Beberapa pasien menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih besar terhadap konsultasi tatap muka daripada layanan online,  terutama karena faktor budaya dan kebiasaan.  Masyarakat di daerah pedesaan masih kurang familiar dengan teknologi telemedis, sehingga mereka merasa kesulitan untuk menggunakannya, serta pasien lansia cenderung enggan menggunakan telemedis karena kurangnya literasi digital dan kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi.

Bentuk-bentuk Layanan Telemedicine yang tersedia

Bentuk pelayanan telemedicine adalah sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun