Mohon tunggu...
Syifa Nurmaulidha
Syifa Nurmaulidha Mohon Tunggu... Mahasiswa KKN Mandiri Misi Khusus Kel 52 Tahun 2022

UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budidaya Gurame

10 Desember 2019   22:00 Diperbarui: 10 Desember 2019   22:22 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
BUDIDAYA IKAN GURAME

GURU PEMBIMBING : Ibu Atna Fresh Violina Marrysca, M.Pd.

Nama      : Syifa Nurmaulidha
Kelas      : XI MIPA 6
Presensi  : 35

SMA NEGERI 1 PEMALANG
Jalan Jend. Gatot Subroto Pemalang 52319 Telepon (0284)321437
Faximile : (0284) 325226 e-mail : smansa_pml@yahoo.com

BUDIDAYA IKAN GURAME
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ikan gurame adalah salah satu jenis ikan yang memiliki prospek cerah jika dibudidayakan dengan baik. Terlebih lagi ikan gurame banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena mempunyai daging yang tebal dan rasa yang enak.

Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae.

Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya pertambahan penduduk yang diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh masyarakat setiap tahunnya maka, perlu adanya peningkatan produksi ikan gurame, maka perlu adanya perluasan pembudidayaan ikan gurame dengan peningkatan produksi ikan secara massal, baik secara kuantitas maupun kualitasnya, sehingga dapat dijadikan sebagai komoditas baru terhadap ikan lain yang biasa dipasarkan. Manfaat Penulisan

1.      Bisa mengetahui pemberdayaan ikan gurame yang baik dan tepat
2.      Memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang ikan Gurame (Osphronemus gouramy).
3.      Menambah wawasan tentang ikan gurame

BAB II
LANDASAN TEORI
A. SEJARAH SINGKAT
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. 

Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya "Giant Gouramy", karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

B. JENIS IKAN GURAME
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut: Klas                 : Pisces Sub Kelas        : Teleostei Ordo                : Labyrinthici Sub Ordo        :Anabantoidae Famili              : Anabantidae Genus              : Osphronemus Species            : Osphronemus goramy (Lacepede)

Jenis gurame yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa, gurami jepun, blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.

C. MANFAAT IKAN GURAME
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
BAB III
PEMBAHASAN

Faktor pendukung budidaya gurame diantaranya ketersedian lahan yang masih luas, data dan informasi tentang teknik budidaya yang mudah didapat, pakan yang tersedia sepanjang waktu, serta benih ikan gurame yang didapat oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan gurame adalah:

Lokasi Budidaya
Ada beberapa faktor yang penentu kualitas lahan antara lain kondisi tanah, suhu air, keasaman air, oksigen dan tingkat kesuburan air. Syarat pemilihan lokasi agar gurame dapat hidup dengan baik:
Ketinggian air 20-500 m dpl
pH ideal 6,5 sampai 7 dengan kesadahan 7 HD
Suhu 25-28 C
Jenis tanah berstektur liat yang gembur dengan kandungan pasirnya 40%
Oksigen yang memadai
Air yang kaya mineral dan zat-zat hara
Pembibitan
a.    Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
2.      Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
3.      Ukuran kepala relatif kecil
4.      Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
5.      Gerakan normal dan lincah.
6.      Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
7.      Berumur antara 2-5 tahun.
b.     Pemeliharaan Induk

Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

c. Persiapan Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
Kolam penyimpanan induk

Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
Kolam pemijahan

Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan

Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25--1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan

Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
-  Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).
- Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
- Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
- Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
- Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
- Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1m.

d. Proses Penetasan

Penetasan telur gurami sebaiknya menggunakan bak, karena dengan menggunakan bak akan mudah dikontrol.
Pemeliharaan di bak selama 8-11 hari, atau dengan melihat melihat perubahan telur dari warna kuning menjadi kehitam hitaman. Biasanya pada waktu ini tengah ada tanda gerakan dan mulai lincah bergerak serta peka terhadap gerakan tangan.

Selama 8-11 hari, lakukan penggantian air di bak sebanyak 3-4 kali. Aturan penggantian air yaitu dengan mengurangi 2/3 banyaknya air lalu ditambah lagi dengan jumlah yang sama.
Catatan :

Bak dan peralatan harus dijaga sterilnya
Air sumur, jernih, tidak berbau (persiapkan selama kurang lebih 3 hari perendaman)
Pengambilan telur yang mati dan lemak yang ditimbulkan pagi dan sore hari
Ganti air bila sudah keruh
Proses Pembesaran Benih
Pindahkan telur yang telah lincah dan peka terhadap gerakan tangan ke dalam bak. Air (kolam terpal) dengan ketinggian air kurang lebih10 cm. Beri makan dengan cacing sutra, pilih yang paling halus dan segar (cacing baru).
Kontrol kondisi anak ikan, air, pakan ikan dilakukan per 2 jam selama 7 hari. Pengontrolan yang dimaksud adalah :
Kelincahan anak ikan terjaga (tidak melemah)
Perubahan air (bau, kejenuhan) terjaga
Pakan ikan yang mati akan menimbulkan kotoran yang berlebihan
Dasar bak terpal yang mulai tumbuh lumut, segera bersihkan bila tumbuh lumut.

Sinar matahari yang bagus hanya pagi hari (06.00-10.00) menggunakan penutup dari mulsa yang mudah diatur penyinaran matahari.
Setelah 7 hari pengontrolan per 2 jam, secara ketat mulai dilonggarkan waktunya, misalnya pada waktu: pagi, siang dan malam. Untuk 10 hari kemudian kondisikan pakan, sinar matahari waktu siang dan udara yang bagus.
Ketika umur ikan sudah mencapai 25-27 hari, segera dipindahkan ke dalam kolam pendederan. Kepadatan ikan di kolam ini yaitu 1500-1750 ekor/m air. Kesiapan kolam harus diperhatikan :
Air telah banyak mengandung plankton dengan tanda air telah berubah warna menjadi kehijauan.
Kedalaman air kurang dari 80 cm.
Air betul betul stagnan dan jauh dari pembuangan sampah dapur.
Sinar matahari penuh sepanjang hari dan tidak tertutup terlalu lama
Pakan ikan di letakkan pada tempat yang mudah dibersihkan dan hanya10-15 di bawah permukaan air.

BAB IV
HAMA, PENYAKIT DAN PENGOBATANNYA
Penyakit  Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. 

Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:

Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri. Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.

Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.

Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.

Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.

Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.

Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya:

siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata;

ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja.

Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam;

pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.

Hama Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.

BAB V

KESIMPULAN

Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarnakekuning-kuningan/ keperak-perakan. Faktor pendukung budidaya gurame diantaranya ketersedian lahan yang masih luas, data dan informasi tentang teknik budidaya yang mudah didapat, pakan yang tersedia sepanjang waktu, serta benih ikan gurame yang didapat oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI). Juga ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan gurame.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

http://thinkwijaya.blogspot.co.id/2015/09/makalah-pemberdayaan-ikan-gurame.html

https://rejekinomplok.net/budidaya-ikan-gurame/

https://www.satujam.com/budidaya-ikan-gurame/

http://www.bibitikan.net/teknik-penetasan-dan-pendederan-telur-gurami/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun