Mohon tunggu...
Syifa Amalia
Syifa Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Pencerita

Kadang nulis, kadang nonton film || Find me on Instagram @syifaamaliac.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "Tick, Tick... Boom!", Dilema Batas Awal dan Akhir

21 November 2021   12:44 Diperbarui: 29 Maret 2022   12:55 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Tick, Tick... Boom (Sumber: www.imdb.com)

Barangkali karakter Michel adalah representasi orang-orang yang menyerah akan mimpinya dan beralih untuk menjalani hal yang bisa membuatnya menikmati hidup. 

Ia menukar karir keaktoranya dengan bisnis dalam periklanan, mobil mewah, serta apartemen modern bersih di kawasan Upper East Side New York.

Poster film Tick, Tick...Boom (Sumber:  Netflix)
Poster film Tick, Tick...Boom (Sumber:  Netflix)

 Pencarian Eksistensi di Tengah Life Crisis

Life crisis seolah menjadi suatu fase yang lumrah dialami oleh kebanyakan orang. Suatu keadaan di mana seseorang mempertanyakan eksistensi diri yang seringkali berujung pada overthinking yang tak berkesudahan. 

Pada film ini Jonathan Larson mengalami life crisis tepat saat usianya akan menginjak tiga puluh tahun. Walau sebenarnya keadaan ini tidak menentu akan terjadi kapan saja --bahkan bisa terjadi sepanjang waktu.

Eksplorasi hidup dengan life crisis pernah dibingkai dalam unsur musikal pada film animasi Disney-Pixar garapan Pete Docter yang berjudul Soul (2020). 

Joe Gadner seorang musisi jazz selalu menginginkan gig pertamanya namun di saat ia berhasil mendapatkannya ia malah hampir mati dan membuat berada di Great Beyond jembatan di ambang batas kematian menuju alam baka.

Pola yang hampir sama dengan tokoh Jonathan yang sama-sama mengantungkan hidup pada musik yang tidak menjamin kehidupan bagi mereka.

Musik direpresentasikan menjadi sesuatu yang sulit di gapai oleh sebagian orang seperti Larson dan Gadner di tengah kerasnya New York. 

Sebuah proses yang mati-matian sampai akhirnya mereka mendapatkan panggung pertamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun