Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Twitter dan Ruang bagi Suara-suara yang Luput

17 Mei 2019   06:06 Diperbarui: 19 Mei 2019   03:11 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angka pengangguran di Gaza mencapai 52 Persen di tahun 2018 Sumber: Palestine Studies

**
Keberadaan twitter sebagai situs mikroblogging telah menjadi ruang inklusif yang menunjukan sisi lain dunia seujung jari. Twitter telah menjadi ruang bagi suara-suara yang luput, suara-suara lirih nan mencengangkan yang mungkin sebelumnya tak pernah kita bayangkan kini bisa terdengar lebih lantang, mendapatkan perhatian dan dukungan.

Membaca kisah-kisah mereka membuat orang-orang "normal" seperti kita tercengang sekaligus menggetarkan sisi krmanusiaan dan menumbuhkan empati. 

Lebih dalam dari itu, suara-suara mereka yang mendobrak lewat 280 karakter di lini masa telah mengajarkan dunia: Apa arti tegar sesungguhnya dan menjadi peringatan dengan cara yang lain: Ada perang yang harus segera diakhiri, bahwa dibelahan dunia yang lain ada suara-suara yang masih mencoba bertahan hidup dengan segala keterbatasan, juga satu hal lagi tentang berharganya sebuah kedamaian.

Salam Kreatif!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun