Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titah Awan pada Anak Hujan

13 September 2017   21:22 Diperbarui: 17 September 2017   17:35 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

1:
Tuliskan apa ceritamu
Menulis sendiri, tentu saja
Rakit menjadi jembatan Pelangi;
Pantulkan cahaya:
Bubuhkan pada tiap hati yang belum rusak
Pastikan tak kurang segenggam
Sebab terkadang kerja manusia
Suka bawa-bawa palu
Dipukulkan sembarangan
Menjelma hakim diluar pengadilan
Memvonis melebihi bagian

2;
Jan;
Rinaikan puisi
Pada mulut-mulut yang kesulitan puasa
Juga mata yang susah mencerna
Memakna yang tersirat, tak kasat
Sebab sastra mengajari cinta
Pun pada yang menutup mata

3;
Ada kalanya
Hidup mengajari melihat beda;
Pada sebuah ujian kuasa
Yang benar-benar punya
Pengertiannya mengalir tanpa kata-kata
Pada tunas-tunas dibawahnya
Sementara yang matang karbit karena mahkota
Mengusir satir dengan ragam cara

4;
Lakukan sesuatu
Satu dari seribu caramu
Yang mungkin absurd di lapang pandang mereka

Coba Saja
Maka kamu akan tahu
Bahwa menjadi tak terhentikan
Bisa jadi satu-satunya pilihan
Sebelum tergenapkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun