Kepuh, Ciwandan – Siapa sangka, buah eksotis yang biasanya tumbuh di negeri Gajah Putih kini berhasil dibudidayakan di tanah Ciwandan! Seorang petani asal Desa Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, berhasil membudidayakan melon Thailand dengan hasil luar biasa.Tomi (35), petani yang dulunya hanya seorang pekerja swasta, kini beralih profesi menjadi petani lokal yang berhasil membudidayakan melon Thailand tersebut. Tak disangka Melon-melon yang ia panen memiliki rasa manis alami, daging buah renyah, dan aroma harum yang langsung menarik minat pasar local maupun luar daerah.“Awalnya saya bekerja sebagai karyawan swasta. Tapi kemudian saya memutuskan untuk beralih profesi menjadi petani melon. Saya sempat mengikuti pelatihan di Yogyakarta, dan selebihnya saya pelajari secara otodidak.” Ujar tomi
Untuk terjun dalam dunia bisnis pada bidang pertanian ini, Tomi memberanikan diri untuk menjual mobil dan dari dana tersebutlah dia gunakan untuk usaha budidaya Melon Thailand ini. Dengan keberanian Tomi yang menjual kendaraan pribadinya, dia mendapatkan keuntungan yang sangat menjanjikan.
Keberhasilan ini tentunya tidak datang tanpa tantangan. Pak tomiharus mengatur kelembaban tanah, intensitas cahaya,vitamin, dan pola pemupukan secara ketat agar buah tumbuh optimal. Namun semua kerja keras itu terbayar lunas.
“Banyak tengkulak dan pedagang dari luar Cilegon yang datang ke sini. Katanya, melon ini cocok untuk pasar premium dan hotel,” Tambahnya
Melon Thailand yang ditanam Pak Tomi bisa dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 35.000 per buah, jauh di atas harga local biasa. Dalam sekali panen, ia bisa meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.
Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi petani lain di wilayah Ciwandan untuk mencoba budidaya melon varietas unggul.
Melon Thailand buatan lokal ini membuktikan bahwa dengan ketekunan, teknologi, dan kemauan belajar, petani Indonesia mampu bersaing di pasar buah premium.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI